Mohon tunggu...
Mamik KusumaNingrum
Mamik KusumaNingrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blogger

Seseorang yang suka berbagi edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UM Jember Dampingi Belajar Membaca Siswa SD Yang Kesulitan Membaca Imbas Sekolah Online

19 Maret 2021   23:25 Diperbarui: 20 Maret 2021   10:13 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JEMBER 2021 -- Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) mulai menggemparkan warga Indonesia sejak awal bulan Maret 2020. Hal tersebut mengakibatkan segala bentuk kegiatan diharuskan dilakukan dirumah salah satunya dalam bidang pendidikan yang mengharuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online atau daring baik dari tingkat PAUD sampai dengan Perguruan tinggi.

Akan tetapi di masa pandemi covid-19 tidak menghalangi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember untuk tetap melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik secara online. 

Salah satunya pada beberapa mahasiswa yang bergabung dalam KKN Tematik kelompok  10 melakukan kegiatan KKN di Desa Kasiyan Timur Kecamatan Puger dan kegiatan berlangsung kurang lebih sekitar 27 hari. Fokus tema dari KKN Tematik kelompok 10 ini bertajuk pada edukasi serta sosialisasi pencegahan COVID-19.

Terkait program kerja terdiri dari sosialisasi pembuatan handsanitizer alami, sosialisasi pentingnya penerapan 5M dalam kegiatan sehari hari, lalu dalam hal edukasi salah satu program kerja yang dilaksanakan ialah pendampingan belajar membaca bagi siswa sekolah dasar yang masih belum lancar membaca. 

Pendampingan belajar ini ditujukan untuk membantu siswa lancar dalam hal membaca dikarenakan pada saat ini kegiatan belajar mengajar disekolah dilakukan secara daring sehingga dibutuhkan kemampuan membaca yang lancar agar siswa dapat memahami materi yang diberikan secara online oleh guru mereka.

Pendampingan belajar membaca ini dilaksanakan setelah mendapat keluhan dari beberapa orang tua yang menyebut bahwa putra putri mereka masih ada yang belum bisa membaca sedangkan mereka sudah duduk di kelas 2 sekolah dasar bahkan masih ada siswa kelas 4 yang belum lancar dalam membaca ditambah dengan adanya sekolah online membuat orang tua khawatir mengenai kemampuan membaca putra putrinya dikarenakan tidak adanya kegiatan tatap muka bersama guru sehingga minat belajar siswa kurang. 

Sosial media memegang peranan yang besar dalam mempengaruhi minat belajar dan baca siswa, keberadaan facebook, Youtube, WA, Game Online sedikit banyaknya telah menyita waktu siwa/pelajar dalam mengaksesnya.

Alhasil waktu yang sebenarnya harus digunakan belajar dan membaca malah habis digunakan untuk mengakses sosial media. Keberadaan sosial media ibaratkan candu yang mebuat siswa selalu ingin mengaksesnya. 

Sebagian siswa menjadi lebih antusias dengan penggunaan sosial media ketimbang membaca dan belajar, hal tersebut dinilai cukup mengkhawatirkan dan perlu antisipasi yang tepat agar motivasi dan minat baca anak bisa kembali tumbuh. 

Apalagi dimasa pandemi ini maraknya game online membuat anak anak malas belajar dan juga melihat survey dilapangan masih banyak orang tua yang kurang sabar dan teliti saat membimbing putra putrinya belajar. 

Salah satu orang tua siswa yakni Bapak Ahmad mengatakan "anak saya kelas 2 SD belum bisa baca,  saya sendiri tidak telaten jika mengajari anak saya membaca. Jika mendapat tugas dari sekolah selalu istri saya yang mengerjakan"  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun