Mohon tunggu...
Mohamad Iman Faturohman
Mohamad Iman Faturohman Mohon Tunggu... -

Saya adalah seorang guru PNS di SMK Negeri 1 Kadipaten dan mengajar bidang studi Pemasaran.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Solusi untuk TKW

31 Maret 2014   19:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gemah ripah loh jinawi toto tentrem kertaraharjo dengan untaian zamrud khatulistiwa itulah gambaran negeri kita tercinta "Indonesia". Di balik hijau ranau pepohonan, di balik rindangnya hutan nusantara, di balik hilir mudiknya ikan di sungai, di balik kemilaunya mutiara di dasar laut, di balik mengkilapnya emas di wilayah papua, di balik bahan bakar batubara, minyak bumi yang tertimbun di bumi aceh, kalimantan serta di balik sejuk dan asri panorama bumi pertiwi ini masih banyak jerit tangis pengemis, rintihan bocah di pinggir jalan, antrian manusia untuk mendapatkan sesuap nasi, serta hiruk pikuk manusia miskin papa yang berkelana ke Negeri seberang.

Sungguh Ironis, tragis, dan menyedihkan ribuan orang berbondong ke negeri seberang (ke malaysia, brunei, taiwan, korea, arab saudi, abu dhabi, UEA) hanya untuk menyandang predikat "PEMBOKAT", apakah gak ada predikat yang lebih layak dan pantas untuk orang-orang yang di lahirkan di negeri yang kaya raya ini. Apakah salah bunda mengandung, ataukah karena bumi pertiwi yang tadinya syurga berubah jadi neraka sehingga Wanita, pria banyak berbondong-bondong ke luar negeri hanya untuk mendapatkan status jadi pembokat, kalau kita telusuri, kenapa banyak orang Indonesia yang bangga menyandang gelar pembokat, ya karena may be efek dari penjajahan 350 tahun oleh Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang sehingga otak, perilaku, pikiran, hatinya masih jumud, Saya ironis dengan bangsa ini, 176 TKI menyandang gelar pembokat yang siap di pancung di negeri orang, apakah anda bangsa Indonesia masih betah bekerja di luar negeri demi mendapatkan status pembokat yang siap di pancung dan di hukum mati????, saya tawarkan solusi terutama bagi TKW agar anda bisa hidup layak di negeri khatulistiwa ini, yaitu dengan cara:

1. Para TKW harus menuntut ilmu setinggi-tingginya agar memperoleh pengetahuan, pola pikir, sikap, perilaku, ketrampilan yang mumpuni sehingga bisa survive dan makmur di negeri sendiri. Karena dengan menuntut ilmu dan ketrampilan sebanyak mungkin, nasib anda pasti akan lebih baik, daripada capek-capek ke luar negeri yang hanya mendapatkan gelar pembokat yang siap di pancung dan di hukum mati.

2. Para TKW harus banyak bersyukur dengan nikmat yang di berikan oleh Allah. Walau hidup pas-pasan kita harus bersyukur, kita kerahkan potensi kita untuk membangun negeri ini. negeri ini bagaikan untaian emas, tinggal kita pandai-pandai bersyukur dan pandai mengelola potensi yang ada di alam indonesia raya ini.

3. Para TKW harus banyak bersabar, karena dengan sabar dan sholatlah, maka kita akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa, bukan hanya berkeluh kesah, berpangku tangan, pakai jalan Instan pergi ke luar negeri meninggalkan keluarga, suami, anak, demi mengais uang 2 juta/bulan yang nyata-nyata di sana di perlakukan bagaikan budak belian, naudzu billah mindzalik.

4. Para TKW harus banyak-banyak pengalaman kerja, entah itu sebagai penjual nasi kuning, penanam padi di sawah, atau jadi buruh pabrik itu lebih layak, daripada kerja jadi pembokat di negeri orang, lalu di siksa, di eksploitasi, bahkan di hukum mati, kita sendiri yang akan rugi.

5. Kuatkan keimanan, ketaqwaan, gali informasi sebanyak-banyaknya, dan kembangkan teknologi yang di kuasai. Yuk para wanita Indonesia bangkit, janganlah jadi TKW yang kerjanya jadi pembokat di luar negeri, yuk kita kembangkan potensi alam negeri khatulistiwa ini dengan sebaik-baiknya.

6. Do'a dan Tawakal untuk ke arah perubahan kehidupan yang lebih baik. Allah SWT telah berjanji dalam QS.Al Mujadalah:11 "Sesungguhnya orang-orang yang berilmu pengetahuan, beriman, bertaqwalah yang akan memperoleh derajat yang tinggi", dan dalam QS.Arra'du:11 "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau kaum tersebut gak mau merubah nasibnya sendiri".

Saya berharap ke depan tidak ada lagi berita miris mengenai TKW yang di siksa di luar negeri, bahkan TKW yang di gantung dan di penggal di negeri tetangga. Yuk bangun negeri ini lewat pendidikan tinggi, ahlak yang mulia, iman dan taqwa, serta kembangkan potensi SDA dengan IPTEK, jangan lupa selalu berdo'a dan tawakal agar selalu di berikan petunjuk. Semoga tidak ada lagi TKW yang di penggal, di siksa, di eksploitasi, di lecehkan di luar negeri, semoga bangsa Indonesia ini betah dan membangun negeri yang kaya sumber daya ini. Majulah Indonesiaku, Majulah bangsaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun