Mohon tunggu...
Suharyanto Mallawa
Suharyanto Mallawa Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpusnas

Belajar Menulis Kepustakawanan dan Perpustakaan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jejak Singgah Umi Setiarini

18 Mei 2022   21:54 Diperbarui: 19 Mei 2022   05:49 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jejak singgah adalah catatan perjalanan kehidupan manusia

Masih seputaran Hari Buku Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Mei,  sore hari ini (18/5), disela-sela rapat reformasi birokrasi, saya mendapatkan pinjaman satu buku dari pak Darmadi, senior, pembimbing dan guru saya di kantor, beliau meminjamkan buku yang berjudul Jejak Singgah yang ditulis oleh Umi Setiarini, S.Ag., S.Pd.,, seorang ibu rumah tangga dari tiga orang anak dan sebagai pengajar, lahir di Sleman Yogyakarta, 21 Agustus 1971. Menamatkan S1 di Fakultas Syari'ah IAIN Yogyakarta dan S1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Terbuka. Sejak lama mempunyai hobi menulis namun tidak pernah dipublikasikan dan buku ini merupakan buku pertamanya. Metadata buku ini adalah Penulis : Umi Setiarini. Penerbitan : Banyumas : Satria Publisher, 2022 Deskripsi fisik : ix, 287 halaman, 21 cm. ISBN 978-623-412-289-3

Dalam perjalan pulang kerja, salemba ke Pondok Rajeg, Cibinong, saya ditemani dengan goresan-goresan buku Jejak Singgah. Sejatinya buku ini merupakan catatan harian, kisah-kisah kehidupan yang penuh renungan dan nasehat-nasehat kehidupan. Membaca buku ini seakan membaca sebuah novel kisah perjalanan kehidupan. Tulisan dalam buku ini dalah sekelumit kisah dari jejak singgah manusia. Ya sesungguhnya kita hanyalah singgah dalam kehiudpan dunia ini yang pada saatnya nanti akan pulang. Pualang dalam keabadian, pulang yang akan ditanya singgah ke mana saja, pulang yang akan ditanya membawa kebaikan apa saja.

Rins merupakan nama pena dari  Umi Setiarini, Jejak singgah merupakan karyanya yang pertama, buku dengan ilustrasi telapak kaki, menyimbolkan langkah-langkah dari penulis dalam menapaki kehidupan. "Tak mudah, penuh keraguan, sangat mendebarkan,   dan butuh waktu yang lama sampai ok....Berani untuk mengumpulkan goresan-goresan pena yang berseragan", Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, Alhamdulillah tulisan ini hadir. Demikian kalimat pembuka pada lembaran awal buku.

Secara keseluruh isi buku terdiri 46 tulisan, berikut judul-judul tulisannya:

  1. Dakwah
  2. Bersamanya
  3. Lupakan masa lalumu
  4. Gudang rahasia
  5. Bekas luka
  6. Tanpa kau sadari
  7. Bahagia
  8. Surga di bawah telapak kaki ibu
  9. Pencuri sejati
  10. Tentang rindu yang hilang
  11. Aku iri banget
  12. Janjiku padamu
  13. Nasi sudah jadi bubur
  14. Jodoh
  15. Mbah Haji dan ponsel tuanya
  16. Nol yang berharga
  17. Simalakama
  18. Hanya Running text
  19. Kau dan aku
  20. Aku pintar?
  21. Kamera CCTV
  22. Wanita surga
  23. Gak level
  24. Arti sebuah masalah
  25. Masalah
  26. Apa passion itu
  27. Taka da maaf bagimu
  28. Rindu kampung halaman
  29. Takdir
  30. Wanita, pintu surgamu ada di rumahnya
  31. Pasanganmu adalah pakaianmu
  32. Untukmu para ayah
  33. Jangan takut
  34. Seperti Casing
  35. Ada pertemuan pasti ada perpisahan
  36. Attitude
  37. Masalah
  38. Belenggu itu Bernama harus
  39. JAngan pedulikan aku lagi
  40. Bahasa santunnya
  41. Indahnya bersamau
  42. Sunyi
  43. Bukan gubuk derita
  44. Back to basic
  45. Surat cintanya
  46. Panggil dia

Tulisan yang menarik perhatian saya, dalam perjalan pulang adalah tentang Surga di bawah telapak kaki Ibu....Anak laki-laki bertanggung jawab kepada Ibunya. Allah yang sudah membuat peraturan ini dan semua yang berasal dari Allah harus kita taati. Aturan dari Allah adalah kebenaran dan kebaikan yang akan mendatangkan maslahat bagi semua manusia di dunia, dan tidak ada ketetapan Allah yang merugikan manusia, demikian kutipan tulisan pada halaman 46.   

Di kehingan malam bulan begitu syahdu

Di temani bintang yang menghangatkan kalbu

Jejak singgah menjadi langkah yang di tuju

Sekelumit kisah  surga di telapak kaki ibu

Membaca kisah hidup yang penuh makna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun