Mohon tunggu...
Arif Syibromalizi
Arif Syibromalizi Mohon Tunggu... Researcher -

Pemerhati Lektur, Sosial, Budaya dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa di Balik Laporan PBB tentang Anak-anak Yaman?

6 November 2017   15:54 Diperbarui: 6 November 2017   16:03 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"In Yemen, the coalition's actions objectively led to the listing for the killing and maiming of children, with 683 child casualties attributed to this party, and, as a result of being responsible for 38 verified incidents, for attacks on schools and hospitals during 2016"

Begitu sebagian bunyi draf laporan tahunan PBB berkaitan dengan tragedi pembantaian anak-anak yang terjadi di Yaman. Laporan tersebut menuduh koalisi Arab, terutama Arab Saudi bertanggungjawab atas terbunuhnya 683 anak-anak selama kurun waktu 2016. Laporan ini disinyalir mengabaikan laporan serupa yang dikeluarkan Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia Yaman.

Laporan yang akan dipublikasikan 31 Oktober ini tidak mengindahkan peran kekuatan pemberontak, khususnya milisi Houti yang melatih anak-anak tersebut menjadi tameng hidup, dan memalsukan surat kematian anak-anak tersebut dengan menyebutkan sebagai korban serangan udara koalisi Arab.

Jika ditelusuri, sesungguhnya derita Yaman disebabkan oleh serangan para pemberontak yang didukung oleh Iran dan Qatar. Tentu, tujuan serangan  ini tidak hanya revolusi, akan tetapi membuka jalan agar Iran dapat menguasai Yaman dan sekitarnya. Kabarnya, telah diluncurkan 76 nuklir yang mengarah ke Arab Saudi sejak awal pemberontakan, sehingga mengancam keamanaan nasional Arab Saudi. Selain itu, ada keinginan juga menjadikan Yaman sebagai pangkalan nuklir Iran.

Berdasarkan laporan tersebut, PBB membentuk lembaga investigasi untuk mencari fakta  insiden pembunuhan anak-anak Yaman tersebut. Jika lembaga ini sungguh-sungguh mencari kebenaran, maka sudah seharusnya menginvestigasi pelatihan militer anak-anak oleh para pemberontak untuk dijadikan tameng hidup, dan juga pemalsuan surat kematian anak-anak itu.

Sangat disayangkan, laporan ini terkesan buru-buru dan mengabaikan informasi lain seperti laporan lembaga Hak Asasi Yaman yang menyinggung peran pemberontak. Laporan ini juga tidak mempertimbangkan serangkaian persiapan dan tindakan prosedural yang dilakukan koalisi Arab dalam melindungi hak-hak sipil dan memperkecil korban sesuai dengan Undang-undang Internasional dan kemanusiaan.

Hal ini memicu munculnya pertanyaan, apa tendensi PBB mengeluarkan laporan itu?

Jelas, persoalan Yaman tidak dapat dipisahkan dengan serangan negara Barat terhadap koalisi Arab, khususnya Arab Saudi dan UEA yang menginginkan terjadinya kekacauan dan ketidaktenangan di kawasan sehingga mengamankan proyek Amerika, Zionis dan Iran disana.

Duta Besar Saudi Arabia untuk PBB, Abdallah Y. Al-Mouallimi menjelaskan bahwa koalisi telah sangat berhati-hati dalam bertindak dan mempersilahkan bantuan kemanusiaan ke Yaman. Menurutnya, laporan ini mengandung informasi yang menyesatkan.

Di lain pihak, media-media yang dikuasai Qatar dan Zionis memulai serangan kebenciannya terhadap koalisi Arab untuk menarik perhatian lembaga investigasi PBB membahas persoalan ini. Laporan yang sangat tendensius dan menyesatkan opini publik, karena didasarkan pada sumber Kementerian Kesehatan yang telah dikuasai pemberontak Yaman, tanpa melihat laporan lain yang menyebutkan merekalah sebab utama kehancuran negara Yaman.

Untuk menjawab laporan PBB tersebut, perlu kampanye media yang menjelaskan duduk persoalan Yaman sesuai dengan fakta yang terjadi sekaligus meng-counter pandangan media-media berpihak, disamping meminta bantuan organisasi masyarakat dunia yang netral untuk menyuarakan fakta sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun