Mohon tunggu...
Malikah Chumairoh
Malikah Chumairoh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Candi Sapto sebagai Salah Satu Media Pembelajaran pada Masa Pandemi

26 Oktober 2020   20:44 Diperbarui: 26 Oktober 2020   20:56 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada masa pandemi saat ini kegiatan pembelajaran tetap dilakukan walaupun harus dilakukan di rumah dengan menggunakan laptop ataupun smartphone dengan berbasis internet. 

Pembelajaran secara online yang sejak awal diusung awalnya belum memiliki dampak yang serius dalam pembelajaran. Tetapi lama kelamaan peserta didik merasa bosan serta dalam pemahaman materi yang di dapatkannya sangat kurang daripada sekolah dengan melakukan tatap muka di sekolah. Oleh karena itu guru harus dapat mencari metode pembelajaran yang menarik dalam pelaksanaannya.

Media pembelajaran yang diberikan oleh guru juga harus beragam serta menarik perhatian siswa. Jika tidak maka pembelajaran akan sangat membosankan dengan keterbatasan ruang gerak saat ini. Penggunaan media belajar yang diambil di lingkungan siswa tentunya dapat membantu dalam pembelajaran dengan mudah. 

Salah satu media pembelajaran yaitu candi. Tentunya ketika pembelajaran IPS guru memerlukan media pembelajaran yang riil dalam penjelasannya. Salah satunya yaitu candi. Dengan menggunakan media pembelajaran candi guru dapat menjelaskan mengenai asal muasal candi tersebut serta daerah itu.

Candi Sapto merupakan salah satu candi yang berada di Dusun Banturejo, Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Candi ini berada di paling timur Dusun Banturejo. 

Dengan keadaan sekitar yang masih hutan dan keadaan candi yang sudah hilang kepalanya, candi ini tentunya tidak banyak di ekspos oleh media. Tetapi dibalik hal itu tentunya Candi Sapto memiliki sejarah yang cukup unik dan cocok untuk dijadikan sebuah media pembelajaran siswa. Sejarah yang ada dalam Candi Sapto masih berhubungan dengan sejarah candi lain yang tidak jauh dari candi ini.

Adanya keterkaitan satu candi dengan candi lainnya tentu dapat menjadikan sebuah pembelajaran lebih menarik. Dengan mencari korelasi antar dua candi dan mencoba mencari pembenaran tentunya dapat dijadikan sebuah bahan pembelajaran yang menarik bagi siswa. Siswa merasa tertantang dan selalu ingin tahu mengenai materi yang diberikan. Tentunya itu juga memunculkan kecerdasan dalam diri siswa dengan selalu ingin tahu mengenai materi pembelajaran.

Selain itu suasana yang ada pada Candi Sapto sangat cocok untuk melakukan refreshing diri karena banyaknya pohon dan tanaman yang ditanam disana. Hal ini tentunya akan membuat siswa ketika pembelajaran disana merasa senang dan merasa santai. Dengan begitu dapat mendapatkan banyak pengetahuan juga. Apalagi daerahnya yang sepi tentunya sangat mudah untuk dijadikan tempat pembelajaran.

Sebenarnya ada salah satu candi yang besar juga disitu tetapi pada jaman dahulu candi tersebut terkena dampak dari Gunung Kelud yang tidak jauh dari daerah ini yang mengakibatkan hancurnya candi. Jika dilihat maka akan banyak batu bata yang berceceran dan hanya dibentuk biasa serta masih terkubur dalam tanah karena memang dampak dari Gunung Kelud dahulu sangatlah besar.

Dengan adanya candi ini, diharapkan dapat menjadikan salah satu referensi guru dalam mencari media pembelajaran yang ada. Banyak juga wisatawan serta guru-guru yang pernah mengajak siswanya untuk melakukan pembelajaran disini. Dalam arti bahwa candi ini sudah layak dijadikan sebagai media pembelajaran bagi siswa. Dan tentunya dapat mengajarkan siswa mengenai bagaimana menjaga peninggalan bersejarah yang ada dan juga menjaga kelestarian dari sejarah daerah tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun