Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ketika Aku Mengidolakan (Keturunan) Bule

9 Juli 2020   06:51 Diperbarui: 9 Juli 2020   07:25 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rezeki, Jodoh dan Maut ada di Tangan Tuhan

Inilah kisah nyata yang saya alami ketika masih bau tembakau-bukan bau kencur. Di saat usia mulai beranjak dewasa dan sudah mengenal aneka rupa kaum hawa, ternyata dalam benak ini muncul pemikiran yang liar dan tak masuk akal. Seorang pria ndeso ini tiba-tiba mengidolakan seorang wanita (artis) keturunan bule.

Di usia yang tinggi ghirah dalam berangan-angan inilah, hayalanku benar-benar bebas. Selayaknya kata-kata Bung Karno "bermimpilah setinggi langit, kalau jatuh kau akan jatuh bersama bintang-bintang." Meskipun gagal mendapatkan sang bule, hati tetap riang gembira.

Namun disadari atau tidak, sebuah mimpi atau lebih tepatnya hayalan, haruslah melihat kondisi yang sebenarnya. Seperti saya kala menginjak dewasa dengan penampilan yang ndeso, seharusnya sadar diri bahwa siapalah saya dan siapalah dia. 

Mana pantas tanah memimpikan jadi langit. Mana mungkin anak singkong, tiba-tiba bermimpi jadi penikmat keju. Walaupun sah-sah saja. Tapi semua tetap harus mengukur diri. Karena jika mimpinya ketinggian maka jatuhnya akan sakit.

Berbicara ngalor-ngidul, sebenarnya siapa sih artis idola saya waktu masih bau tembakau? Dialah Tamara Blezenski (nulis namanya sampai lupa). Yap. Wanita inilah yang selalu saja menarik perhatian saya kala itu. 

Kenapa? Karena wajahnya nan ayu dan teduh, senyumnya yang mengembang, dan matanya yang bulat dengan postur tubuh yang tinggi semampai (bukan semeter tak sampai).

Siapa yang tak mengidolakan wanita cantik ini? Saya yakin ada banyak pria di luar sana yang mengidolakan beliau. Dan yang paling penting adalah karena kepribadian yang cantik secantik wajahnya.

Ketika idola itupun pupus

Di masa lagi mengidolakan mbak Tamara yang cantik manis laksana matang manggis, ternyata kekecewaan itu muncul, lantaran beliau menikah dengan seorang aktor yang ganteng. Sudah ganteng terkenal pula di layar televisi.

Sakit hati begitu terasa karena sosok yang diidolakan ternyata sudah menikah. Nah, semenjak itu rasa ini berubah, dan mengikhlaskan wanita itu dipersunting pria lain. Saya malas menyebut pria itu. Karena saya juga lupa dan malas googling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun