Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Terjebak Puisi Mendayu, Sakitnya di Sini

27 Oktober 2017   06:42 Diperbarui: 27 Oktober 2017   08:57 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Acara pelatihan keterampilan literasi bagi peserta didik ABK se-Provinsi Lampung, 23-25 Oktober 2017 (dok. Pribadi)

Baru kali inilah saya merasakan sesuatu yang berbeda. Pembacaan puisi yang awalnya saya pahami dengan mendayu-dayu dengan nada yang cenderung keras, ternyata saat ini pemahaman itu sungguh tercerahkan. 

Dengan teknik pembacaan natural namum ekspresif (nggak lebay) ternyata justru membangkitkan nilai estetika yang tinggi.

Merasa selama ini saya ternina bobokkan dengam nada puisi yang menghentak ternyata tidak bisa dinikmati. Kalau ingat bagaimana saya mengajarkan puisi bagi anak didikku rasanya sakitnya tuh di sini. Kata penyanyi dangdut.

Itulah perasaan yang sungguh menyentak naluri akan kecintaan saya pada seni sastra ini. 

Pengalaman ini saya dapatkan selama tiga hari, yakni sejak Senin, 23 Oktober hingga Rabu, 25 Oktober kemarin lusa di Hotel Sahid, Bandarlampung. 

Meskipun saya sempat merasakan sakit demam di hari ke-tiga, dan sempat nge-drop hingga harus berjuang agar rasa sakit itu tidak sampai parah, ternyata tidak menyurutkan rasa penasaranku tentang puisi. Dalam batin saya bersyukur alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk mempelajarinya. Sehingga saya memiliki banyak bekal untuk menularkan ilmu ini pada anak didikku kelak.

Acara yang digelar dan diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Lampung, khususnya Kasi PKLK ini tak hanya menjadi sangat meriah dan penuh makna. Acara yang berisi tentang materi puisi, dongeng dan sinopsis ini sungguhnya membuat saya sendiri ketagihan. Rasa-rasanya saya harus belajar lagi nih mumpung masih sehat. 

Kenapa demikian? Karena materi yang sangat bergizi ini disampaikan oleh Bapak Yusuf Zamzam, yang pada akhirnya membawa fenomena baru bahwa puisi itu adalah keindahan yang semestinya melahirkan keindahan pula. Merasuk ke dalam relung jiwa pencipta, pembaca dan audiennya. 

Dengan menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan Literasi bagi ABK tentu menjadi muatan pengalaman tersendiri. Harapannya Propinsi Lampung tidak hanya menjadi penonton di tingkat nasional tapi bisa menggondol juara pada ajang bergengsi tersebut.

Tidak mudah memang, tapi semuanya terlahir dan tercipta dari ekspresi yang alami (natural), seperti yang diciptakan oleh anak-anak ABK maka akan sesuai dengan dunia mereka. Dunia anak-wnak yang ceria dan menyenangkan. Meskipun tak menafikan ada ekspresi kesedihan yang turut mewarnai puisi mereka.

Dengan jargon salam literasi kita kreatif dan bisa mudah-mudahan tidak hanya sebatas di atas kertas atau mimpi semata. Namun, lebih dari itu tumbuhlah insan-insan yang terampil, kreatif dan bisa menjadi manusia berkarakter yang baik.

Salam literasi

Metro, 25-10-2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun