Mohon tunggu...
Bagas Malano Dolok Saribu
Bagas Malano Dolok Saribu Mohon Tunggu... Mahasiswa Esa Unggul

Membahas topik pengusaha yang sukses

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menaklukan Dunia dengan Nike

1 Oktober 2025   20:58 Diperbarui: 1 Oktober 2025   20:58 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.britannica.com/18/250018-050-F2A4DFC5/Phil-Knight-Nike-2017.jpg

Phil Knight lahir pada tahun 1938 di Portland, Oregon, Amerika Serikat. Sejak muda ia dikenal sebagai seorang pelari jarak menengah yang aktif di tim atletik kampusnya. Minatnya pada olahraga kemudian menjadi titik awal yang kelak menginspirasi perjalanan bisnisnya. Knight tumbuh dengan rasa ingin tahu yang besar dan keberanian mencoba hal-hal baru, meskipun sering dianggap "aneh" oleh orang di sekitarnya.

Setelah menamatkan studi di University of Oregon, ia melanjutkan pendidikan MBA di Stanford. Di sinilah Knight menulis makalah yang berisi gagasan mendatangkan sepatu olahraga dari Jepang. Ide ini muncul karena ia melihat dominasi merek Jerman seperti Adidas dan Puma di pasar Amerika. Tidak seperti kebanyakan mahasiswa, Knight memandang makalah tersebut bukan sekadar tugas kuliah, melainkan sebagai peluang bisnis nyata.

Dengan modal pinjaman kecil dari ayahnya, Knight berangkat ke Jepang dan berhasil mendapatkan kontrak distribusi sepatu Onitsuka Tiger (sekarang dikenal sebagai Asics). Kesempatan ini menjadi langkah awal perjalanan bisnisnya. Awalnya ia menjual sepatu langsung dari bagasi mobil setelah pertandingan atletik, mendekati atlet dan penggemar olahraga satu per satu.

Bisnis kecil tersebut diberi nama Blue Ribbon Sports. Dalam perjalanannya, Knight menggandeng Bill Bowerman, mantan pelatih atletiknya, sebagai rekan bisnis. Keduanya tidak hanya fokus menjual produk, tetapi juga berupaya menghadirkan inovasi dengan menciptakan sepatu yang lebih ringan, nyaman, dan mampu meningkatkan performa atlet. Dari sinilah embrio Nike mulai terbentuk.

Tahun 1971 menjadi titik balik besar ketika Blue Ribbon Sports resmi berganti nama menjadi Nike, terinspirasi dari Dewi Kemenangan Yunani. Pada saat yang sama, lahirlah logo ikonik "Swoosh" yang hanya dibuat dengan biaya 35 dolar. Meski sederhana, logo tersebut mampu menjadi simbol yang mendunia, melambangkan gerakan, kecepatan, dan kemenangan.

Di bawah kepemimpinan Knight, Nike berkembang pesat. Mereka melakukan inovasi teknologi, memperluas strategi pemasaran, dan menjalin kerja sama dengan atlet besar. Kontrak dengan Michael Jordan melahirkan lini Air Jordan yang kemudian meledak di pasaran dan menjadikan Nike bukan sekadar produsen sepatu, tetapi juga ikon budaya pop.

Kisah Phil Knight memberikan banyak pelajaran penting. Ia menunjukkan bahwa ide sederhana bisa berkembang menjadi kesuksesan besar jika diiringi tekad, keberanian, dan kerja keras. Selain itu, inovasi serta branding terbukti menjadi kunci penting. Nike tidak hanya menjual sepatu, tetapi juga gaya hidup, motivasi, dan semangat melalui slogan legendaris "Just Do It".

Perjalanan Phil Knight membuktikan bahwa keberhasilan besar dapat berawal dari ide yang tampak sederhana. Dari sebuah makalah kuliah tentang sepatu Jepang, ia berani mengambil risiko nyata dan mewujudkannya menjadi bisnis. Langkah kecil menjual sepatu dari bagasi mobil akhirnya berkembang menjadi cikal bakal Nike, perusahaan olahraga terbesar di dunia.

Lebih dari sekadar bisnis, perjalanan Knight menegaskan pentingnya inovasi, branding, dan kerja keras yang konsisten. Nike tidak hanya menjual sepatu, tetapi juga menjual semangat dan gaya hidup melalui pesan inspiratifnya. Dari sini kita belajar bahwa mimpi, jika diperjuangkan dengan visi dan keberanian, mampu mengubah dunia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun