Mohon tunggu...
Maksimus Masan Kian
Maksimus Masan Kian Mohon Tunggu... Guru - Guru Kampung

Pria

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Memanfaatkan Gawai Secara Positif

18 Januari 2019   14:31 Diperbarui: 18 Januari 2019   14:35 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melarang anak zaman ini untuk tidak menggunakan gawai tentu tidak mungkin. Hal yang bisa dilakukan adalah mendampingi, atau mengarahkan mereka untuk memanfaatkannya secara positif.

Hal ini seperti yang dilakukan oleh,  Komunitas Literasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Lewolema, Kamis (14/1/19). Siswa dilatih fotografi dasar dengan menggunakan hanpon yang memiliki aplikasi kamera. Setelah melakukan pemotretan, selanjutnya didampingi untuk melakukan editing dan  publikasi di media sosial (Medsos) selain dicetak.

Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema sejak berdiri pada Juli 2018 yang lalu, selalu memusatkan kegiatannya di alam terbuka seperti di pantai, kebun, halaman rumah warga atau di halaman sekolah. Jarang kegiatan berpusat di dalam ruangan.

Tentang penggunaan gawai secara positif, memang perlu digalakkan. Hal ini penting, sebab seiring dengan perkembangan zaman, teknologipun berkembang dengan pesatnya. Jika tidak selektif menggunakan, maka generasi muda akan terjerumus pada prilaku-prilalu yang menyimpang yang adalah tiruan akan apa yang dilihat dan ditontonya. Butuh selektif terhadap tawaran kenikmatan zaman ini.

Memang butuh kreasi untuk menciptakan aktivitas yang menghibur dan tidak menjenuhkan kepada anak. Gawai yang sudah menjamur di kalangan anak-anak, dapat kita arahkan untuk hal-hal positif dan bermanfaat.

Pengenalan fotografi adalah salah satu contohnya. Untuk mengurangi saling fitnah, saling menghujat dalam media sosial, pengguna gagdet dapat diarahakan sejak dini untuk memanfaatkan kemampuannya untuk hal positif. Melalui aktivitas fotographi, seseorang akan dilibatkan soal rasa, dan ada upaya mengasah keterampilan. Jika sudah terbiasa dan merasakan manfaatnya, ia akan terus menekuni dan mencintai aktivitas itu.

Obyek yang menjadi sasaran potret misalnya, taman bunga, laut, gunung, bukit, air, batu, hewan dan lain-lain. Obyek -obyek inipun kemudian bisa menjadi inspirasi untuk menghasilkan tulisan berupa puisi atau karya sastra lainnya.

Hemat penulis, waktu bermain anak mesti "dicuri" sedikit untuk diarahkan pada aktivitas positif meningkatkan potensi, bakat dan minatnya. Tidak bisa dibiarkan anak diformat sendiri oleh lingkungan. Karena tidak bisa dielakkan, lingkungan sedang memformat bahwa  anak hebat itu adalah anak yang paling sering  duduk di deker, hebat kalau sudah bisa mengkonsumsi miras, hebat kalau sudah mengisap rokok.

Ruang dan waktu mereka mesti diarahkan. Jika kreasi dan niat-niat baik ini menjadi tangungjawab bersama, dijalankan bersama-sama, maka kami meyakini, akan lahir generasi -generasi muda yang tumbuh dan berkembang semakin baik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

Kita mesti memiliki format positif untuk meformat anak di lingkungan ke arah dan ruang-ruang positif, demi masa depannya yang lebih cerah. Salam kreativitas. Salam perubahan.

(Maksimus Masan Kian/Penggagas Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun