Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Upaya Hegemoni Global AS dengan Konsep Pangkalan Militer “Lily Pads” (2)

11 Juli 2016   15:35 Diperbarui: 23 November 2016   09:53 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pangkalan Militer AS Di Dunia

Menurut laporan AS tahun 2013, dikawasan Asia-Pasifik ada hampir 600 pangkalan di lebih dari 30 negara. Ada tigajenis pangkalan: Salah satu jenis adalah pangkalan permanen, yang memilikifasilitas yang cukup lengkap, termasuk fasilitas pendukung, personil, gudangsenjata dan amunisi, pokoknya lengkap. Sebagai contoh, Pangkalan Kadena,Okinawa, Yosuka, dan Pangkalan Guam semua ini sebagai pangkalan inti.

Jenis kedua, pangkalan tempur garisdepan, terutama harus memiliki sejumlah personel, termasuk orang-orang yangsecara permanen diasramakan di sana dan cukup logistik secara skala kecil dankekuatan dukungan teknis dan gudang amunisi. Seperti Pangkalan AL Changi diSingapura dan pangkalan masa depan yang akan digunakan di Filipina.

Jenis yang ketiga, yang bisa menjadi sebagai titik kooperatif keamanan, dimana mereka bisa bekerjasama. Artinya tidak ada kekuatan aktif di daerah itu, tapi mungkin mengirimkan beberapa senjata dengan kontraktor lokal untuk mengelolanya.

Di masa yang akan datang AS akan mencari di negara-negara Asteng, termasuk Malaysia, Indonesia dan Brunei untuk menemukan beberapa poin keamanan kooperasi yang kooperatif.

Perwujudan umum dari ini adalah setelah Perang Dingin, terutama dalam bebebrapa tahun terakhir ini, militer AS tidak ingin berinvestasi terlalu banyak energi dalam mempertahankan pangkalan militer di luar negeri.

Dalam rangka menerapkan strategi untuk menyeimbangkan kemabli Asia-Pasifik, pemerintah Obama telah mempercepat penanaman “lily pads” di kawasan tersebut untuk menggeser kops laut, pasukankhusus, jet tempur dan kapal perang yang awalnya ditempatkan di Eropa untukkawasan Asia-Pasifik.

Militer AS juga mencari lebih banyak lagi “lily pads” sepanjang Laut Jepang, Semenanjung Korea, Kepulauan Liuqiu,Guam,  Filipina, Timor Leste,  Australia, Selandia Baru, Vietnam, Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar dan India. 

Pada 9 Maret situs “Diplomat” yang berbasis di Jepang melaporkan bahwa AS dan Australia sedang melakukan negosiasi mengenai penyebaran pesawat pembom B-1B dan Jet pengisian bahan bakar udara ke pangkalan utara Australia, negosiasi ini terutama diskusi tentang pesawat pembom AS yang akan dirotasikan di Pangkalan RAAF Darwin dan Pangkalan RAAF Tindal diAustralia Utara.

Secara geografis, pangkalan Darwin dan Tindal di Australia Utara yang berjarak 4.500 km dengan daratan Tiongkok, dan sekitar 3.000 km dengan Laut Tiongkok Selatan. Berdasarkan kecepatan penerbangan 1 Mach (1ma=1224kph) maka B-1B ketika mencapai kecepatan menembus pertahanan (barrier suara) di tinggian rendah, akan mampu mencapai LautTiongkok Selatan sekitar 3 jam dan bisa mendekati Asia Timur tidak lebih dari 4jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun