Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tiongkok Mengusulkan Membangun Sepanjang Sabuk Jalan Sutra Ekonomi Dan Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21 ( 1 )

8 Maret 2015   14:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:59 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiongkok Mengusulkan Membangun Sepanjang Sabuk Jalan Sutra Ekonomi Dan Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21 ( 1 )

Memadukan Tol Laut Jokowi dan Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21

Tampaknya untuk mengimplementasikan pembangunan ekonomi Tiongkok di jalur damai, sesuai dengan ajaran tradisi orang Tiongkok yang melekat pada kebudayaan orang Tionghoa  kuno yang mengajarkan “Menerima dan Hormoni Dengan Keragaman” atau bertoleransi dan hormoni dalam keberagaman (宽容共济, 和而不同). Kini Tiongkok Mengusulkan Membangun Sepanjang Sabuk Jalan Sutra Ekonomi dan Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21 (Belt  And Road ‘ 一帶一路’--- The Silk Road Economic Belt and the 21st Century Maritime Silk Road).

Sejak 2013 Presiden Tiongkok, Xi Jinping mengusulkan untuk membentuk “Sabuk Jalur & Jalan” (Jalur Jalan Sutra dan Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21), setahun kemudian dari sebuah konsep berkembang menjadi tahap kerjasama yang praktis. Ini ditandai dengan didirikanya AIIB (Asian Infrastructure International Bank) dengan investasi US$ 10 milyar untuk menciptakan Silk Road Infrastructure Fund atau Dana Infrastruktur Jalur Sutra dan dengan cadangan dana dengan valuta asing sebesar US$ 3,9 trilyun.

Namun bagaimana kiranya program “Sabuk Jalur & Jalan” ini akan mempromosikan perkembangan Tiongkok dan negara-negara tetangganya? Dan jembatan yang bagaimana akan dibentuk untuk lingkungan kerjasama ekonomi dalam keadaan perbedaan politik agar impian revitasisasi umum bisa menjadi kenyataan ?

Pada 11 Pebruari 2015, diberitakan Xinhua News : Integrasi dua insisiatif Jalur Sutra Maritim Tiongkok dan Jalur Tol Laut Indonesia (Gagasan Presiden Xi Jinping dan Gagasan Presiden Jokowi) secara ekonomis akan menguntungkan program kedua belah pihak.

Ide untuk mengintegrasikan dua ide besar ini diharapkan dapat membawa kesejahteraan untuk total penduduk 1,6 milyar orang yang hidup di kedua negara tersebut, yang akhir-akhir ini oleh para analis disaksikan adanya pertumbuhan yang cepat di kedua negara pada tahun-tahun terakhir ini. Demikian menurut analis di Seminar yang bertajuk “Meraih Peluang Bisnis dari Jalur Sutra dan Tol Laut”  ("Grabbing Business Opportunities from Silk Road and Sea Toll Road”)

 

Mantan Dubes Indonesia di Tiongkok Sudrajat, yang kini sebagai ekskutif Lembaga Indonesia-Tiongkok (Indonesian-China Institute) mengatakan “Pemimpin Tiongkok dan Indonesia telah mengeluarkan ide-ide cemerlang untuk memulai perjalanan baru dalam mengembangkan ekonomi regional dan global”.

Presiden Tiongkok Xi Jinping telah menyatakan gagasan ini di Parlemen Indonesia tentang Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 selama kunjungannya di Indonesia pada bulan Okotber 2013.

Pada bulan Juli 2014, Presiden terpilih Jokowi meluncurkan program Jalur Tol Laut yang bertujuan untuk memajukan transportasi maritim bangsa Indonesia di seluruh kepulauan Nusantara. Program ini juga diharapkan untuk menjadikan Indonesia menjadi agen dalam mempromosikan “dinamisme” antara Sumadra Hindia dan Pasifik. Demikian kata Sudrajat.

Lebih lanjut Sudrajat mengatakan integrasi ini juga akan menguntungkan negara-negara yang bersinggungan dengan konektivitasi dari integrasi besar tersebut. Juga akan meningkatkan perdagangan bilateral Tiongkok dan Indonesia, yang telah meningkat dari US$ 30 milyar pada 2010, dan menjadi US$ 70 milyar pada 2014, dan diharapkan menjadi US$ 80 milyar pada 2015 ini.

Indonesia negara kepulauan terbesar dunia dengan sumber daya yang melimpah, dianggap bisa memainkan peran penting dalam membuat effektif besar bagi kawasan ini, bila kedua regim besar ini saling ber-koneksi. Demikian dikatakan oleh utusan Tiongkok dalam acara tersebut.

Program Jalur Tol Laut dan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 memiliki kesamaan dan bisa saling bersinergi untuk kedua bangsa ini. Hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok harus mampu untuk mewujudkan hal ini. Menurut Zhou Hui atase ekonomi Tiongkok di Kedubes Tiongkok di Jakarta.

Lebih lanjut Zhou Hui mengatakan Tiongkok sangat ingin membantu Indonesia dan negara-negara yang terlibat dalam Inisiatif Jalur Sutra Maritim Abada Ke-21, agar membuat rezim yang saling menguntungkan bagi masing-masing negara yang terlibat. Perusahaan Tiongkok ingin mengambil bagian dalam pembangunan pelabuhan, jalan dan pembangkit listrik, sehingga dapat mendukung pelaksanaan program antar koneksi besar ini.

Tujuan untuk mewujudkan keterkaitan antara Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21 dan Program Jalur Tol Laut bisa dengan jalan bergabungnya Indonesia dalam AIIB (Asian Infrastructure Investment Bank). Bank tersebut menyediakan dana untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang akan memfasilitasi hubungan antar negara yang bersangkutan.

 

Menhub Indonesia, Ignasius Jonan mengatakan, pemerintah Indonesia akan menyambut keinginan investor Tiongkok yang berminat untuk membangun infrastruktur di Indonesia.  Kami sedang melakukan reformasi dan melakukan penyederhanaan prosedur bisnis dan proses yang akan lebih cepat dari yang sebelumnya.

Jonan menambahkan, investor didorong untuk membiayai sendiri proyek-proyek mereka di Indonesia, sementara pemerintah dengan anggarannya akan fokus pada proyek-proyek infrastruktur non-komersial di daerah-dearah terpencil. Pemerintah Indonesia merencanakan membangun 24 pelabuhan baru di seluruh negeri untuk memfasilitasi Program Jalur Tol Laut, yang berupa 13 pelabuhan kargo/barang, dan 11 pelabuhan untuk transpotasi umum.

Namun, Apa dan bagaimana Sabuk Jalan Sutra Ekonomi dan Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21 yang diusulkan Tiongkok ? (Belt  And Road --- The Silk Road Economic Belt and the 21st Century Maritime Silk Road)

Sejak Presiden Tiongkok Xi Jinping mengusulkan dibentuknya Sabuk Jalan Sutra Ekonomi dan Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21, setahun kemudian berkembang dari sebuah konsep ke tahap kerjasama yang praktis. Dengan dibentuknya AIIB (Bank Infrastruktur Internasional) dengan investasi sebesar US$ 10 milyar untuk menciptakan Dana Infrastruktur Jalur Sutra, dan cadangan devisa sebesar US$ 3,9 trilyun.

Selanjutnya Bagaimanakah kiranya Sabuk Jalur Sutra ini akan mempromosikan Tiongkok dan Negara-negara tetangganya? Bagaimana gagasan ini akan menciptakan sebuah jembatan kerjasama ekonomi dan politik di lingkungan  yang berbeda-beda, untuk membuat impian revitalisasi umum menjadi suatu kenyataan?

( Bersambung ....... )

Sumber :  Media TV dan Tulisan Dalam Negari & Luar Negeri.

- Xinhua News : Integration of china, Indonesia’s development intiatives to benefit both countries.  ( 11-02-2015 )

Xinhua Insight : Walking in the footsteps of maritme silk road pioneers (11-02-2015)

- Xinhua News : China launches first maritime Silk Road cruise liner (09-02-2015)

- China-Eurasia Expo to highlight openining-up Silk road economic belt (Xinhua – 30-08-2014)

- China blueprint means oppotunities, not threats (Xinhua : 22-11-2012).

- China Focus : Silk road initiatives to boost China-EU ties (Xinhua : 11-02-2015)

-          Expert say: “Maritime Silk Road” will stimulate economic potential of developing countries. (Xinhua net : 09-02-2015)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun