Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ada Apa di Balik “Konspirasi” Perang Harga Minyak Dunia Sekarang (4)

14 Februari 2016   13:27 Diperbarui: 14 Februari 2016   14:12 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertumbuhan Ekonomi Dunia Tahun 2016

Pad 19 Januari, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini, memperkirakan pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,4% pada tahun 2016, dan 3,6% tahun 2017.

Pada hari yang sama, IMF merilis data yang menunjukkan bahwa PDB Tiongkok  tumbuh 6,9% pada tahun 2015. Ini menimbulkan sentimen pesimistik bagi pasar.

 

Putin mengatakan, “Tiongkok adalah mitra kita, dan sekutu kita. Kita memiliki hubungan yang hebat dengan Tiongkok, tapi sayangnya, seperti semua orang tahu, mereka mengalami masalah, baru-baru ini, laju pertumbuhan mereka belum ideal.”

AS sebagai negara konsumen terbesar dunia dan pengimpor minyak terbesar, pengaruh permintaan minyak Tiongkok pada harga minyak  mentah internasional menjadi fokus perhatian.

Meskipun pertumbuhan ekonomi telah melambat dengan pengaruh penyesuaian struktur ekonomi, transisi, perbaikan secara bertahap yang mendalam, pada tahun 2015, permintaan impor minyak mentah Tiongkok tetap mantap tingkat pertumbuhannya. 

 

Data yang dirilis oleh Custom Administrasi Tiongkok (kantor bea cukai), selama sebelas bulan pertama tahun 2015, impor minyak mentah Tiongkok meningkat 8,8% mejadi 6,63 juta barel per hari.

Selain itu, pada 26 Januari, Petro-China merilis “Laporan Pembangunan untuk Domestik dan Internasional Industri Minyak dan Gas” memprediksi pada tahun  2016, permintaan minyak Tiongkok akan meningkat 4,3%, dan ketergantungan pada minyak impor akan meningkat menjadi 62%.

Jadi kemungkinan keluhan Putin mungkin dikarenakan harga minyak jatuh dan penurunan permintaan minyak Tiongkok. Sebenarnya memang permintaan Tiongkok menurun. Tahun lalu, permintaan global meningkat sebesar 1 juta barel per hari. Tiongkok ada peningkatan permintaan 500 ribu barel per hari. Analis Tiongkok menganggap ini sudah setengah dari peningkatan permintaan global.

Namun masih tidak bisa merangsang harga minyak internasional. Walaupun Tiongkok sebagai salah satu pengimpor minyak utama dan terbesar di dunia, jumlah impor minyak Tiongkok harusnya relatif besar dan bisa mempengaruhi pada harga minyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun