Tenaga berbakat tidak diragukan lagi sangat penting bagi sebuah negara yang sedang berjuang untuk pembangunan dan pengembangan iptek, dan ini lebih spesifik bagi Tiongkok yang sedang diembargo AS dan Barat dalam segala bidang. Negara ini terus meningkatkan daya tariknya dalam dua tahun terakhir ini bagi rakyatnya yang berbakat di dalam negeri maupun diaspora. Mereka diharapkan oleh negara untuk mau lebih banyak berkontribusi untuk menyumbangkan kepandaiannya untuk kemakmuran dan pembangunan ibu pertiwinya. Baca:
Mengapa Terakhir Ini Banyak Ilmuwan Tersohor Dunia Yang Menetap di Tiongkok?
Kisah Zhang Rujing (Richard Chang) Salah Satu Ahli Semikonduktor TSMC dan Pendiri SMIC
Dibandingkan dengan industri lain, pengembangan semikonduktor adalah industri yang selalu ingin Tiongkok kejar tetapi sementara ini tidak berdaya. Oleh karena itu, setiap ilmuwan semikonduktor sangat penting bagi Tiongkok.
Dan kali ini tentang seorang pemuda jenius yang setelah menyelesaikan studi semikonduktor di AS, meskipun disodorkan cabang zaitun yang menggiurkan oleh AS, dia dengan tegas memilih untuk kembali dan mengabdi ke tanah airnya. Nama ilmuwan itu adalah Du Lingjie, dan dia telah kembali ke almamaternya, Universitas Nanjing untuk pengembangan dan mengajar. Ilmuwan patriotik yang luar biasa seperti itu adalah panutan yang layak untuk dipelajari.
Pada tahun 2004, Du Lingjie direkomendasikan ke Departemen Kelas Ilmu Intensif Universitas Nanjing, dan pada tahun 2008, dia direkomendasikan untuk belajar di universitas untuk mahasiswa pascasarjana. Dia adalah bintang guru besar masa depan. Pada tahun 2011, dia menerima beasiswa penuh dari Rice University di AS untuk belajar meraih gelar doktor di AS. Setelah lima tahun, pemuda yang terlibat dalam penelitian pascadoktoral di Universitas Columbia ini telah mencapai hasil yang signifikan dalam penelitian semikonduktor.
Pemuda belia ini oleh banyak pihak diperkirakan masa depannya sangat cerah, bintang baru yang telah menciptakan banyak inovasi yang pertama kalinya ini sedang merencanakan rencana membangun negaranya.
Pada tahun 2019, ketika dia dipekerjakan oleh Universitas Columbia sebagai ilmuwan tamu senior, pemuda dengan karirnya akan makmur jika menentap di AS ini meninggalkan segalanya dan memilih untuk kembali ke Tiongkok tanah airnya untuk menjadi profesor di Sekolah Fisika Universitas Nanjing.
Dia adalah pemain proyek chip Tiongkok pasca-80-an dan panutan bagi banyak siswa Tiongkok di luar negeri.