Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Membina Perompak Somalia Keluar dari Profesi Bajak Laut

16 Desember 2021   15:00 Diperbarui: 18 Desember 2021   07:20 2615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perompak (bajak laut) Somalia. Sumber: news.com.au via Kompas.com

Tiga dekade yang lalu(1990-1992), ketika pemerintah Somalia runtuh, hanya sedikit yang membayangkan bahwa keadaan tanpa hukum yang berkelanjutan di negara itu pada akhirnya akan melahirkan pembajakan dalam skala sedemikian rupa sehingga keamanan kawasan Samudra Hindia bagian barat dapat terancam. 

Kapal yang lewat dapat dengan cepat dilumpuhkan. Tetapi masalahnya telah berkembang menjadi penyakit global yang sejauh ini memerlukan tujuh resolusi PBB, salah satunya mengizinkan "semua cara yang diperlukan untuk menekan pembajakan dan perampokan bersenjata di laut."

Menurut Organisasi Maritim Internasional PBB (IMO/ The UN's International Maritime Organization), masalahnya adalah masalah global, dengan 276 tindakan pembajakan atau perampokan bersenjata terhadap kapal dilaporkan di seluruh dunia pada tahun 2010. Jika dengan upaya yang gagal ditambahkan, totalnya naik menjadi 489, meningkat 20 persen dari 2009. Meskipun di Laut Tiongkok Selatan mengalami serangan paling banyak, pembajakan di Afrika Timur, sebagian besar dilakukan dari Somalia, berada di urutan kedua.

Menurut laporan IMO, serangan di perairan internasional, di Afrika Timur terjadi terbanyak pada 2010. Satu-satunya nyawa yang hilang tahun itu adalah selama serangan di Afrika Timur, sementara jumlah awak yang disandera di sana, biasanya untuk tebusan, mencapai 629, jauh lebih tinggi daripada di tempat lain.


Menurut IMO, sebuah pusat pelaporan pembajakan yang berbasis di Malaysia, sekitar 54 awak dan penumpang telah tewas di seluruh dunia sejak 2006.

Perompak Somalia adalah kelompok yang terkenal kejam. Mereka sepanjang tahun mengawasi Selat Mandeb (Bab-el-Mandeb), ketika melihat ada kapal lewat, mereka bergegas maju dan menyandera kapal dan merampas muatan atau menuntut tebusan kepada pemilik kapal untuk mendapatkan sejumlah besar uang.

Somalia adalah negara yang sangat miskin dan terbelakang sepanjang tahun negeri ini dilanda perang, sehingga Somalia tidak memiliki industri dalam negeri, menjadi bajak laut bagi orang Somalia adalah untuk mencari nafkah.

Sumber: youtube.com + wikipedia
Sumber: youtube.com + wikipedia
Selat Mandeb, dekat Somalia, menjadi daerah perlintasan kapal-kapal perdagangan internasional, berperan sangat penting, sejumlah besar kapal barang internasional lewat selat ini setiap hari.

Karena keterbatasan lingkungan alam di Selat Mandeb, kapal hanya dapat berlayar dengan kecepatan rendah di sini. Kondisi ini memberi kesempatan yang sangat baik untuk menghadang dan merompak kapal yang lewat.

Menurut statistik dari instansi terkait, setiap perompak Somalia dapat memperoleh US$ 79.000 per tahun dengan menyadera kapal di Selat Mandeb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun