Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

RCEP-Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional Menghantar ke "Abad Asia"

12 Desember 2020   17:16 Diperbarui: 14 Desember 2020   06:37 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://rcepsec.org (asean.org)

Tiongkok dan UE juga sedang mempertimbangkan proses peluncuran perjanjian perdagangan bebas antara kedua belah pihak sejak dini. Pengamat memperkirakan salah satunya adalah kemajuan pesat industri manufaktur Tiongkok sendiri. Kedua, di antara anggota RCEP, terdapat negara yang kuat dengan manufaktur high-end seperti Jepang, Jika EU tidak dapat segera memajukan negosiasi perdagangan bebas dengan Tiongkok, di masa mendatang produk EU akan kehilangan banyak pasar di negara-negara anggota RCEP.

Ke-empat, negosiasi kawasan perdagangan bebas Tiongkok-Jepang-Korsel juga dapat dipercepat. Faktanya, dengan agen inspeksi RCEP, dasar dari Kawasan Perdagangan Bebas Tiongok-Jepang-Korsel telah didirikan. Serangan dan hamnbatan dari AS tidak dapat berperan besar, apalagi kali ini Tiongkok dan Jepang mencapai kesepakatan konsesi tarif bilateral untuk pertama kalinya dalam kerangka RCEP. Ini adalah terobosan bersejarah.

Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan telah memutuskan untuk mempercepat negosiasi perdagangan dalam kerangka mereka sendiri Tiongkok-Jepang-Korsel, maka ini akan menjadi yang disebut "RCEP Plus" (RCEP +).

Perjanjian perdagangan bebas "RCEP +" ini berarti ketiga pihak tersebut akan menetapkan standar yang lebih tinggi dari RCEP. Kemudian untuk dicapai kesepakatan.

Kelima, Tiongkok mengandalkan sirkulasi internal sebagai badan utama, dan pola baru promosi timbal balik dari sirkulasi ganda internasional dan domestik sehingga akan lebih mudah terbentuk.

Tiongkok akan menggunakan permintaan besar yang diciptakan oleh sirkulasi internal ekonomi Tiongkok sendiri untuk menarik lebih banyak industri dari negara-negara anggota RCEP untuk terhubung dengan Tiongkok guna membentuk rantai industri dan industri yang lebih andal.

Seperti apa yang telah dikatakan Iman Pambagyo untuk negara-negara Asia Timur akan terjadi penyesuaian yang disebut dual circulation atau sirkulasi ganda yang dipimpin Tionkok, yang memandang bahwa ekspor dan konsumsi domestik menjadi sama pentingnya.

"Terakhir dunia bisnis menyesuaikan diri dengan realita baru, yakni menempatkan manusia dan lingkungan, transparansi, kedekatan, dan kolaborasi, menjadi memiliki porsi-porsi tersendiri dalam mencapai tujuan bisnis," pungkas Iman (koranindonesia.id 06/11/20)

Ke-enam, perekonomian di Taiwan akan menghadapi tantangan berat. Dalam kerangka RCEP ini, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan telah memutuskan untuk menurunkan tarif dan membuka pasar satu sama lain.

Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan adalah ekonomi terbesar di RCEP, yang mungkin berdampak negatif pada industri Taiwan, dan dampaknya relatif besar.

Jika Taiwan tetap berada di luar RCEP untuk waktu yang lama, pasar eksternal untuk industri manufaktur Taiwan akan menyusut, dan Taiwan mungkin mengalami pergeseran jalur produksi, penyusutan industri, pengangguran akan meningkat, gaji yang stagnan, atau bahkan penurunan atau kebangkrutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun