Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

AS dan Rusia Cekcok atas Pelanggaran Perjanjian Pembatasan Rudal Nuklir Jarak-Menengah (INF)

13 November 2018   20:17 Diperbarui: 14 November 2018   20:05 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum masuk pada permasalahan ini, marilah kita mengetahui dulu apa itu, Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) Treaty atau Perjanjian Kekuatan Rudal Nuklir Jarak-Menengah? (selanjutnya disebut INF)

Perjanjiaan INF yang disepakati tahun 1987, mengharuskan AS dan Uni Soviet untuk mengeliminir (memusnahkan) dan secara permanen menghentikan semua rudal balistik berbasis darat konvensional yang berkisaran 500 hingga 5500 km.

Perjanjian itu menandai pertama kalinya negara-negara adidaya telah sepakat untuk mengurangi persenjataan nuklir mereka, menghapuskan seluruh kategori senjata nuklir, dan memanfaatkan pemeriksaan ekstensif di lapangan untuk verifikasi. Sebagai hasil dari Perjanjian INF, AS dan Uni Soviet menghancurkan total 2.692 rudal jarak pendek, sedang, dan menengah dengan batas waktu implementasi perjanjian 1 Juni 1991.

AS petama kali menuduh dalam "Laporan Kepatuhan Juli 2014" bahwa Rusia melanggar kewajiban INF Treaty "untuk idak memiliki, memproduksi, atau melakukan uji-terbang" rudal jelajah darat yang memiliki kisaran 500 hingga 5.500 kilometer atau "melakukan proses atau memproduksi peluncur dari rudal tersebut. "Penilaian Departemen Luar Negeri berikutnya pada tahun 2015, 2016, dan 2017 mengulangi tuduhan ini. Pada Maret 2017, seorang pejabat tinggi AS mengkonfirmasi laporan pers bahwa Rusia telah mengerahkan rudal yang tidak sesuai dengan perjanjian. Rusia membantah hal itu melanggar perjanjian. Pada 8 Desember 2017, pemerintahan Trump mengeluarkan strategi untuk melawan dugaan pelanggaran Perjanjian  INF dari Rusia.

Sejarah Diadakan Perjanjian INF

Sumber: www.bbc.com
Sumber: www.bbc.com
AS menyerukan pengendalian rudal jarak menengah muncul sebagai akibat dari penyebaran rudal jarak menengah SS-20 di Uni Soviet pada pertengahan 1970-an. SS-20 secara kualitatif meningkatkan kekuatan nuklir Soviet di teater Eropa dengan menyediakan alternatif jarak jauh, multiple-hulu ledak untuk SS-4 dan SS-5 rudal hulu ledak tunggal. 

Pada tahun 1979, para menteri NATO menanggapi penyebaran rudal Soviet baru dengan apa yang dikenal sebagai strategi "dual-track" - dorongan simultan untuk negosiasi pengendalian senjata dengan penyebaran rudal AS jarak menengah (peluncuran rudal jelajah berbasis darat dan Pershing II) di Eropa untuk mengimbangi SS-20. Perundingan, bagaimanapun, tersendat berulang kali sementara penyebaran rudal AS berlanjut di awal 1980-an.

Negosiasi INF mulai menunjukkan kemajuan setelah Mikhail Gorbachev menjadi Sekretaris Jenderal Soviet pada Maret 1985. Pada musim gugur tahun yang sama, Uni Soviet mengajukan rencana untuk membangun keseimbangan antara jumlah hulu ledak SS-20 dan jumlah yang terus bertambah. dari hulu ledak rudal jarak menengah sekutu di Eropa. 

AS menyatakan minatnya terhadap proposal Soviet, dan ruang lingkup negosiasi diperluas pada tahun 1986 untuk memasukkan semua rudal jarak menengah AS dan Soviet untuk seluruh dunia. Menggunakan momentum dari pembicaraan ini, Presiden Ronald Reagan dan Gorbachev mulai bergerak menuju kesepakatan eliminasi INF yang komprehensif. Upaya mereka memuncak dalam penandatanganan Perjanjiaan INF pada 8 Desember 1987, dan perjanjian itu mulai berlaku pada 1 Juni 1988.

Larangan INF awalnya hanya diterapkan untuk AS dan Soviet, tetapi keanggotaan perjanjian itu diperluas pada tahun 1991 untuk memasukkan negara-negara mantan negara bagian Uni Soviet. Hari ini, Belarus, Kazakhstan, dan Ukraina bergabung dengan Rusia dan Amerika Serikat dalam meng-implementasikan perjanjian tersebut. Turkmenistan dan Uzbekistan memiliki fasilitas INF (basis operasi SS-23) tetapi membatalkan perjanjian INF dengan persetujuan dari negara-negara pihak lainnya.

Meskipun negara-negara yang aktif dalam perjanjian itu hanya berjumlah lima negara, beberapa negara Eropa telah memusnahkan rudal yang dilarang INF sejak akhir Perang Dingin. Jerman, Hongaria, Polandia, dan Republik Ceko memusnahkan rudal jarak menengah mereka pada 1990-an, dan Slovakia membongkar semua rudal jarak menengah yang tersisa pada Oktober 2000 setelah mendapat dorongan AS. Pada tanggal 31 Mei 2002, pemilik terakhir rudal jarak menengah di Eropa Timur, Bulgaria, menandatangani perjanjian dengan AS untuk memusnahkan semua rudal yang berkaitan dengan Perjanjian INF. Bulgaria menyelesaikan pemusnahan lima bulan kemudian dengan bantuan pendanaan AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun