Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa di Balik “Berbaikan” Turki- Russia

13 Agustus 2016   20:45 Diperbarui: 14 Agustus 2016   07:05 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari kudeta gagal di Turki, Putin menyatakan dukungannya kepada pemeritah Erdogan, dan merupakan pemimpin asing pertama yang menelepon Erdogan.

Pengamat melihat pada kenyataan ini, AS dan Rusia membuat suatu kekontrasan yang jelas dalam kata-kata dan tindakan mereka mengenai kudeta di Turki ini. AS adalah sekutu Turki dan anggota NATO, tetapi AS tetap diam. Jadi setelah Rusia menerima kabar tentang kudeta, Rusia langsung lebih dulu mengontak Turki. Ini terlihat kekontrasannya. Pengamat mempertanyakan mengapa AS bersikap ambigu tentang kudeta ini? 

Faktor Ekonomi Mengalahkan Status Politik

Sebenarnya sejak terjadi krisis antara Rusia-Turki pada bulan Nopember tahun lalu, meskipun Rusia telah melakukan “pukulan satu-dua” dengan sanksi ekonomi terhadap Turki, yang menyangkut teknologi, pertanian dan sektor pariwisata—sesuatu yang menjadi pukulan keras bagi perekonomian Turki.

Putin yang mantan anggota KGB tidak mengambil sikap garis keras sekali, dan meninggalkan banyak ruang untuk memperbaikan hubungan dengan Turki untuk masa depan. Padahal Putin adalah seorang pria dengan ciri-ciri individu yang kuat, sehingga beberapa orang khawatir Putin akan menembak jatuh satu atau dua jet tempur Turki untuk mengahajar Turki. Meskipun Rusia memiliki kemampuan untuk melakukan itu, namun tidak melakukan upaya itu. Tapi apa yang dilakukan Rusia hanya menerapkan sanksi ekonomi.

Banyak orang memahami bahwa dalam hubungan antara Rusia dan Turki, Turki ada dipihak yang lebih lemah dan Rusia selalu dipihak yang lebih kuat. Namaun dalam kenyataannya, apapun untuk ekonomi, geopolitik, atau bahkan hubungan etnik, dan stabilitas politik dalam negeri, Turki memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap Rusia.

Ahli dari Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (the European Council on Foreign Relations.) Asli Aydintasbas percaya bahwa dalam hubungan Rusia-Turki “status politik akan dikalahkan oleh faktor ekonomi.”

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia dan Turki telah memperdalam kerjasama di sektor ekonomi, perdagangan, dan energi. Pasokan energi Turki telah mengandalkan impor dari Rusia untuk waktu yang sudah lama, dan Turki juga salah satu sumber utama impor untuk produk pertanian Rusia.

Menurut data yang dirilis bersama-sama oleh Lembaga Staistik Turki dan Kementerian Bea dan Perdangan Truki, dibanding dengan periode yang sama pada 2015, ekspor Turki ke Rusia berkurang 66% pada bulan Januari tahun ini. Selama tiga tahun pertama tahun ini sekitar 24.000 wisatawan Rusia ke Turki---60% kurang dari tahun lalu.

Pada saat yang sama, dibandingkan dengan tahun 2015, total ekspor Rusia ke Turki pada bulan Januari tahun ini turun sekitar 29,5%. Dari sini kita dapat melihat Rusia telah menyakiti musuh, tetapi juga telah lebih banyak menyakit diri sendiri.

Sanksi ekonomi Rusia melawan Turki juga telah menjadi pedang bermata dua. Sementara menyakiti Turki, di lain pihak juga tak terhindarkan menyulitkan ekonomi Rusia sendiri. Menurut analis setelah lebih dari setengah tahun beroposisi “tebal muka” tampaknya bukan menjadi begitu penting lagi. Yang penting menemukan alasan yang memungkinkan kedua negara untuk berhenti bermusuhan. Cepat memulihkan hubungan ekonomi dan perdagangan yang normal diantara mereka adalah bisnis yang nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun