Inilah salah satu bukti bahwa JIS adalah sekolah yang memperhatikan aspek kemasyarakatan dan gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Pada 15 Januari 2015 lalu, delegasi dari XS Project, Retno Hapsari mengunjungi PIE JIS (Jakarta Intercultural School) guna berbincang dengan para siswa JIS perihal kemiskinan yang terjadi di sekitar mereka.
Kedatangan Retno adalah untuk membicarakan dan memberikan pelajaran dari kemiskinan di kalangan komunitas masyarakat pemulung sampah di Jakarta yang ditangani oleh XS Project. Kehidupan para pemulung sampah ini adalah contoh yang sangat bagus untuk memberi pelajaran bagi siswa JIS.
Ada beberapa poin yang diajarkan Retno kepada mereka, diantaranya adalah mengapa manusia harus saling membantu sesamanya yang hidup dalam kekurangan serta apa saja masalah kemiskinan yang mereka hadapi sehari-hari.
Selain itu, Retno juga memperkenalkan apa yang dilakukannya dalam proyek tersebut untuk mengangkat para pemulung sampah keluar dari garis kemiskinan. Hebatnya, disini juga ia memberikan pelajaran mengenai solusi atau cara apa yang bisa dilakukan oleh anak-anak JIS untuk membantu orang-orang miskin tersebut.
Jadi, siapa bilang kalau JIS adalah sekolah yang hanya tahu kemewahan hidup dan tak peduli pada sesamanya? Bahkan jika dibandingkan dengan sekolah setingkatnya di Jakarta, kegiatan kepedulian JIS pada masyarakat dan kemanusiaan jauh lebih baik.
Sumber : https://kabarterbaik.wordpress.com/2015/03/17/siswa-jis-juga-ikut-bicara-solusi-atasi-kemiskinan/