Mohon tunggu...
Mahlica Sarge
Mahlica Sarge Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Is It Possible for Humans to See God? (Mungkinkah Manusia Dapat Melihat Tuhan?)

4 Mei 2023   19:48 Diperbarui: 4 Mei 2023   20:03 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar :  Mungkinkah Manusia Dapat Melihat Tuhan ? (Tanwir.ID)

Tuhan,  Siapa  itu  Tuhan? Tuhan sebagaimana yang kita ketahui dipahami sebagai suatu dasar  kepercayaan, tidak ada kesepakatan konsep mengenai ketuhanan sehingga memunculkan berbagai konsep ketuhanan di berbagai masing-masing agama maupun doktrin-doktrin agama.

Tuhan kita ketahui sebagai Yang Maha Esa, yang tidak ada yang menyamainya. Defenisi Tuhan itu sendiri dilihat dari sifat-sifat-Nya, baik sifat jaiz, sifat wajib dan keagungan Tuhan di alam semesta. Tuhan Maha Tahu, Kekal, Maha pencipta segala-galanya. Namun lebih dari itu, Tuhan bukan ada begitu saja, tetapi Tuhan itu terselubung atas peristiwa manusia itu sendiri.

Tuhan sebagai pencipta alam semesta ini kadang kala sebagian manusia menyangkal akan keberadaan Tuhan itu. Namun sebagai makhluk yang mempunyai akal yang diberikan kepada manusia hendaklah kita bisa  memepercayai adanya keberadaan Tuhan sebagai pengatur dan pencipta di alam semesta ini, kenapa saya mengatakan seperti itu? Alam semesta ini tidak ada jika tidak ada pencipta yang Maha Kuasa.

Seperti yang dikatakan seorang filosofi Jalaluddin Rumi, Tuhan sebagai tempat berlabuhnya cinta manusia kepada sang Rob. Karena Tuhan adalah satu-satunya keindahan sejati dan semua bentuk keindahan lain di alam semesta ini merupakan secercah keindahan-Nya. Maka ketika banyak manusia melabuhkan cintanya kepada Robnya dengan bentuk keindahan lain, Sesungguhnya mereka mencintai Rob.

Lantas munkinkah kita dapat melihat Tuhan? Ada orang yang mengatakan bahwa setiap yang ada itu  pasti bisa di lihat. Namun ungkapan seperti ini juga  tidak bisa kita benarkan begitu saja, karena tidak semua yang ada itu bisa di lihat. Contoh ada sesuatu yang ada keberadaanya, nanum kita hanya bisa merasakannya saja tapi tidak bisa melihat wujudnya, seperti angin. Dan ada juga kita merasakan baunya tapi tidak bisa melihat wujudnya seperti kentut atau parfum.

Dalam ilmu kalam, terdapat perdebatan mengenai apakah manusia dapat melihat Tuhan atau tidak. Beberapa pakar ilmu kalam masih berpolemik mengenai hal ini. Namun, dalam pandangan Mu'tazilah, Tuhan tidak dapat dilihat dengan mata kepala. Sementara itu, kaum Asy'ariyyah berpendapat bahwa Tuhan dapat dilihat di akhirat berdasarkan konsep kemutlakan Tuhan dan kekuasaan-Nya. Secara umum, pandangan mengenai apakah manusia dapat melihat Tuhan atau tidak dalam ilmu kalam masih menjadi perdebatan dan tergantung pada pandangan masing-masing aliran atau pakar ilmu kalam.

Dari perdebatan itu muncul pandangan Tuhan dapat dilihat di syurganya dengan bidadara- bidadari , seperti halnya di jelaskan dalam ayat al-Qur'an Ar-Rahman ayat 70 yang artinya di dalam surga-surga itu ada bidadari yang baik-baik dan jelita. Ada juga ketika seseorang yang rajin ibadah,puasanya tidak ada yang ditinggalkan,naik haji tapi tiba-tiba masuk neraka ,pandangan orang tentang itu bahwa Tuhan itu tidak adil dalam dunia ini. Where is the justice of god ?  Itulah perdebatan paanjang yang tidak habisnya diperdebatkan.

Seorang tokoh eksistensialisme yaitu Nietsze,tidak saja menolak wujud Tuhan, akan tetapi beliau juga menyerang Tuhan dengan mengatakan Tuhan itu telah mati? Dengan demikian manusia baru bisa bebas berbuat dan bertindak semaunya. Sebab selama ini manusia telah dikukung oleh nilai-nilai agama seperti agama dan dosa. Sekarang Tuhan itu sudah mati dan terkubur,oleh karena itu manusia tidak usah lagi takut akan dosa dan ancaman.Manusialah yang menentukan nasibnya sendiri dan menjadi manusia super. Mengenai matinya Tuhan, Terbukalah kesempatan bagi manusia untuk menjulangkan dirinya setinggi-tingginya yaitu sebagai pencipta. Dengan matinya Tuhan nista pula apa yang disebut dengan dosa. Kebijakan manusia yang paling utama adalah mencipta. Kita lihat saja masa dulu zaman rasululloh yang banyak menciptakan berhala-berhala,patung dan bahkan menyembah dewa-dewa.

Dari teori Nietszche ,Tuhan yang dibunuh adalah Tuhan 'akibat 'bukan Tuhan  'sebab'. Karena Tuhan sebagai pencipta alam tidak disinggung olehnya sebab tidak mendatangkan hasil bagi kehidupan. Yang ditentangnya adalah Tuhan orang Eropa yang menyengsarakan rakyat,dan menjadikan rakyat penurut dan penakut. Seandainya ada Tuhan sesuai ide Nietszche, tentu dia akan mengakuinya. Dan untuk itu dia memang menciptakan Tuhan sendiri yang bernama Zarathustra yaitu dirinya sendiri.

Jika seandainya manusia dapat melihat Tuhan berarti Tuhan sama dengan makhluk yang lain atau manusia. Tidak ada yang mengatur dan menciptakan alam semesta dalam dunia ini dan akan ada kehancuran dan ancaman disetiap kehidupan manusia. Ibarat tukang Jahit, kita tidak akan mengetahui siapa yang membuat dan menjahit baju tersebuat pasti ada penciptanya atau pengolahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun