Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyampaikan Berita Buruk pada Orangtua Siswa Itu Sederhana

15 Oktober 2023   10:37 Diperbarui: 16 Oktober 2023   08:02 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi murid dan guru | sumber: Thinkstockphotos via kompas.com

"Semua untuk siswa..." itu prinsipnya. 

Ketika guru berkomunikasi dengan orangtua, prinsip itu yang mesti dikedepankan. Lebih khususnya, ketika guru harus menyampaikan berita buruk. Berita buruk bisa tentang yang dilakukan siswa, atau bisa juga yang terjadi pada siswa.

Berita buruk memang seyogyanya perlu diketahui orangtua, apapun itu bentuknya. Bagi guru pastinya tidak mudah untuk menyampaikannya. Ada kekhawatiran akan terjadi kesalahpahaman. Mungkin respon negatif orangtua juga bisa saja terjadi. Namun, realita inilah yang perlu dihadapi. Dihadapi dengan sikap yang penuh tanggung jawab sebagai pendidik, apapun resikonya.

Realitanya, dunia pendidikan memang banyak sekali lika-likunya. Apalagi jika sudah membahas tentang siswa. Ada-ada saja tingkah lakunya. Setiap siswa yang berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing, dapat memantik hal-hal diluar nalar yang mungkin terjadi. 

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, siswa memiliki potensi, baik positif maupun negatif. Potensi yang bisa melahirkan berbagai macam tantangan bagi guru yang mendidiknya.

Tak sedikit siswa yang melanggar norma, aturan, dan sopan santun di sekolah. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi guru setiap harinya. Sayangnya, penanganan guru terkadang tak cukup untuk mengatasinya. Guru membutuhkan dukungan, guru membutuhkan teman diskusi, dan guru membutuhkan bantuan. Dari mana dukungan, teman, dan bantuan itu datang?

Tak bisa dipungkiri, orangtua adalah partner guru terbaik dalam mendidik. Oleh karenanya, segala hal tentang proses mendidik di sekolah, sudah sepatutnya diketahui orangtua. Baik itu hal yang baik, maupun hal yang buruk. 

Komunikasi dua arah menjadi hal yang perlu dikedepankan. Langkah yang tepat dan tata cara yang baik dalam komunikasi yang dilakukan antara guru dan orangtua sangat diperlukan.

Guru harus pintar-pintar mengatur strategi ketika berkomunikasi dengan orangtua. Ketika harus menyampaikan berita buruk yang terjadi tentang siswa, persiapan guru harus benar-benar matang. Data dan sumber yang mendukung berita yang akan disampaikan harus disiapkan.

Jika diperlukan, orang-orang yang bisa mendukung penyampaian berita buruk bisa dihadirkan untuk dimintai pandangannya. Tujuannya, agar segala sesuatunya bisa dilihat dari berbagai sisi, dan secara lebih komprehensif. Intinya, guru harus menjadikan penyampaian berita buruk kepada orangtua, justru akan menghasilkan sesuatu yang baik baginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun