"Tetaplah sholat walaupun ngespam surah Al-Ikhlas dan An-Nas, karena kita membutuhkan Allah, bukan Allah yang membutuhkan kita." Ini adalah salah satu kalimat bijak penuh makna yang biasa berseliweran di bulan Ramadan.
Anda tahu siapa yang menulis kalimat itu? Anda pasti bisa menebaknya, itu pasti tulisan anak generasi net. Kata ngespam yang digunakan memang adalah diksi yang biasa mereka gunakan.
Jika saya lanjut bertanya, apakah Anda tahu dimana kalimat itu tertulis? Anda pasti akan serempak menjawab, Â di media sosial. Tak pelak, media sosial memang medianya anak generasi net, generasi teknologi yang kita kenal digital native.
Semua jawaban Anda mungkin saja benar, tetapi apakah Anda pernah memikirkan apa makna tulisan itu?
Saya mendapatkan kalimat itu dari unggahan foto status whatsapp seorang rekan. Unik dan menariknya, kalimat itu tertulis di badan helm seorang pengemudi ojek online (ojol). Yang lebih membuat menarik adalah caption yang digunakan rekan saya untuk foto ini. Ia menuliskan "Dakwah terselubung."
Muncul pertanyaan, apakah yang dimaksud dakwah terselubung itu? Bukankah dakwah itu seharusnya terbuka? Mengapa harus terselubung?
Dakwah itu identik dengan Islam. Kata dakwah diambil dari bahasa Arab yang artinya ajakan, panggilan, atau undangan. Di awal masa kenabian dulu, Nabi SAW melakukan dakwah diam-diam, tersembunyi, atau bisa dikatakan terselubung. Namun, setelah sekitar tiga tahun berdakwah seperti itu, Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk berdakwah secara terbuka. Sejak saat itu, Nabi SAW tidak pernah lagi sembunyi.
Di era modern, dakwah secara terselubung justru membuat orang bertanya-tanya. Biasanya, dibalik dakwah yang terselubung, ada ajaran yang disembunyikan. Coba kita perhatikan, aliran-aliran agama yang digolongkan aliran sesat, biasanya melakukan dakwahnya terselubung, gerakan dakwahnya juga di bawah tanah.
Rasanya, makna frasa dakwah terselubung yang dipakai rekan saya untuk mengomentari helm bertuliskan kata-kata dakwah itu memiliki makna yang berbeda. Mungkin makna frasa dakwah terselubung, bukan berarti dakwah secara diam-diam, atau sembunyi-sembunyi.
Coba kita perhatikan, kalimat seruannya saja ada di badan helm pengemudi ojol yang pastinya bisa dilihat umum, tidak tersembunyi tempatnya. Lantas dimana bagian terselubungnya?