Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Efektivitas dan Efisiensi dalam Proses dan Hasil

5 November 2020   09:20 Diperbarui: 5 November 2020   09:36 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(Shutterstock via kompas.com)

Dalam ilmu Kimia dikenal sebuah teori yang berhubungan dengan kinetik (pergerakan) partikel. Teori ini dikenal bernama "Teori Tumbukan".

Teori tumbukan adalah suatu teori yang diusulkan oleh Max Trautz pada tahun 1916 dan William Lewis pada tahun 1918. Kedua ilmuwan ini bekerja secara terpisah dalam mencetuskan teori ini.  Teori ini secara kualitatif menjelaskan bagaimana reaksi kimia terjadi dan bagaimana laju reaksi berbeda bagi reaksi yang berbeda pula.

Teori tumbukan menyatakan bahwa ketika partikel reaktan yang sesuai saling bertumbukan, hanya sejumlah tumbukan tertentu yang menyebabkan perubahan kimia yang nyata atau signifikan, perubahan yang berhasil ini disebut sebagai tumbukan yang sukses.

Tumbukan yang sukses ini disebut dengan tumbukan efektif. Jumlah tumbukan efektif ini yang akan menentukan laju sebuah reaksi, apakah cepat atau lambat.

Efektivitas

Kata efektif penting untuk dipahami. Dalam KBBI, kata efektif memiliki beberapa makna. Dalam konteks reaksi ini, efektif berarti dapat membawa hasil, berhasil guna. Efektif juga memiliki makna memiliki efek, manjur atau mujarab (berhubungan dengan obat), mulai berlaku (berhubungan dengan peraturan).

Dapat dipahami, efektivitas berhubungan dengan hasil atau efek yang terjadi setelah sesuatu berlangsung.

Misalnya, belajar yang efektif adalah belajar yang menghasilkan pemahaman yang baik. Pemahaman biasanya diukur dengan nilai yang bisa berupa skala angka atau huruf.

Lantas, jika orientasinya hasil, apakah efektivitas tidak berhubungan dengan proses? 

Jika saya merujuk kepada teori tumbukan, semestinya proses tidak bisa dinafikan. Untuk mendapatkan tumbukan yang efektif diperlukan energi yang cukup dan kesesuaian orientasi pada tumbukan. Bukankah kecukupan energi dan kesesuaian berhubungan dengan proses?

Misalnya, ketika seorang siswa ingin belajar dengan efektif, seorang siswa perlu memiliki energi yang cukup dan kesesuaian dalam proses belajarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun