Mohon tunggu...
Mahdalena
Mahdalena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengetahui Lebih Dalam tentang The Future of Journalism

4 Oktober 2022   21:02 Diperbarui: 4 Oktober 2022   21:09 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka jurnalis harus bisa mengikuti perkembangan arus zaman teknologi. Jurnalisme merupakan salah satu buatan sejarah modern. Pada dasarnya pengetahuan itu memang sangat penting, dan tentu saja masyarakat itu harus berekspresi sebebas mungkin. 

Masyarakat harus bisa mendapatkan informasi-informasi yang sangat baik terutama dari jurnalis yang menyebar informasi-informasi kepada khalayak. Karena didorong oleh penemuan-penemuan teknologi baru, misalnya seperti kertas fotografi listrik percetakan dan yang sekarang ini yaitu penemuan digital. Media sosial ataupun internet tentu akan berubah dari waktu ke waktu. 

Dari mulai televisi sampai ke radio masyarakat dapat melihat, mendengar, dan terhubung dengan seluruh dunia. Artinya dengan adanya media tersebut, berarti masyarakat dapat mudah untuk mengetahui berbagai keadaan di seluruh dunia.

Misalnya seperti sumber dari laporan radio BBC Richard Dimbleby, dari kamp konsentrasi Belsen. Dalam laporan radio tersebut salah satunya isinya yaitu mengenai kengerian Holocaust. Laporan radio BBC Richard Dimbleby membawa berita tersebut ke semua dunia agar semua masyarakat di dunia itu mengetahuinya.

Layaknya Wartawan televisi seperti Dan Alih, dan fotografernya seperti Don McCullin, bahwa mereka menunjukkan kepada Amerika mengenai realitas brutal Vietnam. Lalu, ada wartawan dari meja Metro Washington Post yang memberikan informasi mengenai pengunduran diri secara paksa oleh presiden atas watergate.

Lantas, ketika jurnalisme itu lebih berpengaruh kepada kehidupan masyarakat, maka para politisi tersebut akan berjuang semaksimal mungkin untuk kembali membuat masyarakat lebih percaya kepada para politisi daripada para jurnalis. Beberapa orang menganggap bahwa jurnalisme memiliki kekuasaan. Seperti kekuasaan atas segala informasi, kekuasaan dalam memegang tanggung jawab atau memberikan propaganda. Terkadang juga beberapa orang yang sulit percaya dengan jurnalis mengklaim bahwa jurnalis itu adalah sumber yang membuat dan menghancurkan karir, bahkan sampai disebut sumber dalam mulainya peperangan.

Kemudian semuanya kembali berubah. Layaknya program perangkat lunak otomatis yang menulis siaran 'Jurnalisme Bot' di ponsel mereka masing-masing. Ketika suatu berita itu terpublish ke masyarakat dan banyak sekali orang-orang menyukai berita tersebut, me-retweet fakta-fakta yang diungkapkan dan opini yang mereka bagikan, maka di saat itulah konten yang dibuat oleh jurnalis itu akhirnya mendapatkan perhatian penuh dari masyarakat.

Mulai dari gelombang pasang informasi, berbagai ekspresi masyarakat, ada yang marah, rewel, kesal, maka di saat itulah orang-orang akan bingung. Masyarakat tidak tahu harus percaya dengan siapa, masyarakat akan merasa tidak yakin dengan informasi yang tersebar itu benar atau salah. Karena saat ini kita sudah berada di zaman Di mana para pemimpin mementingkan kepentingan bayangan dengan menggunakan berita palsu untuk menyerang jurnalis, tentu saja mereka dengan sengaja menyesatkan masyarakat.

Pada dasarnya berita palsu itu sebenarnya merupakan suatu kabar baik untuk jurnalisme yang dapat dipercaya sekaligus dapat diandalkan. dengan adanya berita palsu itu akan menjadi sebuah kesempatan untuk media berita untuk menunjukkan mengapa mereka dibutuhkan untuk memilah-milah mengenai kebenaran dari kebohongan informasi dan berbicara untuk masyarakat.

Dalam hal ini era digital merupakan kesempatan bagi jurnalisme untuk menemukan kembali jati dirinya. Internet menyediakan persaingan yang besar untuk media arus utama, namun di sisi lain juga menawarkan jalur ke model bisnis baru, seperti keanggotaan, kolaborasi, dan berlangganan. yang paling terpenting internet memberikan kesempatan bagi jurnalisme untuk kembali berhubungan menjadi lebih beragam, menarik, dan relevan.

Di dalam dunia sosial di mana emosi atau ekspresi lainnya dan nilai-nilai akan mendorong jurnalisme komunikasi Dalam menemukan kembali sentuhan dari masyarakat. Selain itu juga untuk mendapatkan kembali beberapa cita-cita tradisional utama untuk dapat diandalkan, bertanggung jawab, dan menjadi sumber penyambung dalam menceritakan kisah-kisah yang membantu menjelaskan dunia. Jurnalisme harus tetap bertahan dari kehancuran cetak, berita palsu, ketidakpercayaannya publik. Semua itu adalah tantangan untuk jurnalisme yang harus para jurnalisme lewati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun