Tulisan itu tidak ada bedanya dengan ungkapan seseorang. Sebenarnya ia mewakili penulis ketika menyampaikan gagasan. Sebut saja demikian, walaupun sebenarnya isi sebuah tulisan itu ada yang murni fakta berita, ada yang murni pendapat atau opini, ada yang merupakan refleksi atau merupakan gabungan dari semuanya.
Jika dipetakan, akan ada beberapa hal ketika berkaitan dengan penilaian terhadap sebuah tulisan. Ada latar belakang penulis, konteks tulisan, latar belakang penilai dan pembaca. Gabungan dari semua elemen tersebut akan membentuk poin tertentu dari tulisan yang ada ketika dibawa ke tengah-tengah pembaca.
Latar Belakang Penulis
Tidak ada seorang manusia pun di dunia ini yang memiliki kesamaan latar belakang. Ini berlaku di dalam hal penulisan juga. Latar belakang penulis terkait dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman tentunya. Pendidikan bukan satu-satunya aspek di dalam menilai latar belakang penulis.
Seseorang yang memiliki latar belakang jurnalistik, mungkin dia akan lebih banyak menulis tentang peristiwa atau berita. Isi tulisan akan didominasi dengan berita atau penyajian fakta-fakta. Memang demikianlah tuntutan dari jurnalisme.
Di dalamnya tidak harus ada atau ada sedikit opini mengenai peristiwa tersebut. Sikap netral merupakan hal yang harus dijaga ketika menyajikan tulisan tentang peristiwa atau fakta. Sehingga ia tidak terkesan memihak atau tidak memihak terhadap isi berita yang disajikannya.
Beda lagi dengan seorang penulis fiksi. Yang ditulisnya merupakan imajinasi cerita tentang sesuatu yang tidak ada di alam nyata. Misal pun ia mendapat inspirasi dari fakta dan alam nyata, tetapi untaian ceritanya hanya merupakan kreasi dan imajinasi. Tidak ada kewajiban apakah yang diceritakannya itu benar atau tidak.
Latar belakang penulis akan ikut mewarnai jenis tulisannya. Dosen akan menulis dengan sistematika dan aturan akademik. Penulis cerita atau novel fiksi akan menulis sesuai dengan plot yang dia pilih, sastrawan akan menulis sebebas yang dia mau dan komentator akan menulis juga sesuai dengan opini subjektifnya.
Konteks Tulisan
Di saat seseorang menulis sesuatu, ada konteks yang melingkupinya. Konteks ini ibarat atmosfer yang selalu mengelilingi kehidupan seseorang. Kapan pun dan di mana pun, konteks selalu mengikuti seorang penulis.
Misalnya ketika menulis sebuah opini tentang seorang tokoh. Konteks yang muncul di dalamnya bisa berupa dukungan atau penolakan dan ketidaksukaan terhadapnya. Ketika menulis berita, konteks yang meliputinya bisa berupa dorongan dan tujuan yang membuat seorang penulis menyajikannya.