Mohon tunggu...
Mahardika Bagus Saputra
Mahardika Bagus Saputra Mohon Tunggu... Politeknik Negeri Semarang

isfp

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Energi Kimia-Mekanik

5 Oktober 2025   21:12 Diperbarui: 5 Oktober 2025   21:11 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada dasarnya, setiap gerakan di sekitar kita, mulai dari kendaraan di jalan hingga denyut nadi di dalam tubuh kita, adalah hasil dari transformasi energi yang paling penting dan paling banykonversi energi. Energi kimia menjadi energi mekanik adalah salah satuak digunakan di dunia saat ini. Inti dari proses ini adalah melepaskan energi potensial yang tersimpan dalam ikatan kimia suatu bahan dan mengubahnya menjadi gerak atau usaha. Proses konversi ini sangat penting untuk kehidupan kita sehari-hari, bahkan tanpa kita sadari. Prinsip dasar ini berfungsi untuk semua, mulai dari mesin kendaraan yang membawa kita bekerja hingga generator darurat yang menyala saat listrik padam. Oleh karena itu, untuk kemajuan teknologi kita, sangat penting untuk memahami apa arti, aplikasi, dan kesulitan dari transformasi energi kimia menjadi energi mekanik.

Pembakaran, atau pembakaran, dan proses elektrokimia adalah dua cara utama untuk mengubah energi kimia menjadi energi mekanik. Energi kimia dari bahan bakar fosil, seperti bensin atau energi surya, dilepaskan melalui proses pembakaran yang terkendali pada mesin pembakaran dalam, seperti yang ditemukan pada kendaraan dan sepeda motor. Ledakan yang dikontrol ini menghasilkan gas bertekanan dan bersuhu tinggi, yang mendorong piston naik-turun. Gerakan translasi piston ini kemudian diubah menjadi gerakan rotasi pada poros engkol, atau crankshaft. Ini pada akhirnya menyebabkan roda mobil memutar. Dalam keadaan seperti ini, energi kimia dari bensin dapat diubah menjadi energi mekanik, yang memungkinkan mobil untuk bergerak.

Di sisi lain proses yang lebih langsung dan efisien terjadi pada motor listrik, yang pada dasarnya merupakan konversi energi kimia-mekanik melalui perantara listrik, melakukan proses yang lebih langsung dan efisien. Energi kimia disimpan dalam ikatan senyawa di dalam baterai lithium-ion. Ketika kendaraan dihidupkan, reaksi elektrokimia terjadi di dalam baterai yang menghasilkan aliran arus listrik. Arus ini kemudian dialirkan ke motor listrik, di mana gaya Lorentz terbentuk karena medan magnet berinteraksi satu sama lain. Energi mekanik yang dihasilkan oleh gaya ini kemudian memutar rotor motor. Pada umumnya, proses ini lebih efisien karena tahap pembakaran dihindari, yang menghasilkan banyak energi panas yang terbuang.

Konversi energi kimia menjadi energi mekanik memiliki banyak keuntungan, tetapi juga banyak masalah yang perlu ditangani. Mesin pembakaran konvensional sangat tidak efisien karena sebagian besar energi kimia dari bahan bakar dibuang sebagai panas dan tidak diubah menjadi energi yang bermanfaat. Selain itu, pembakaran menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya, yang mencemari lingkungan dan mendukung perubahan iklim. Sistem berbasis baterai, di sisi lain, menghadapi masalah dengan densitas energi, umur pakai, dan ketergantungan pada material langka seperti kobalt. Fokus saat ini dari penelitian dan pengembangan adalah peningkatan teknologi baterai dan sistem pemulihan energi seperti pengereman regeneratif, serta pencarian bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti hidrogen.

Secara keseluruhan, transformasi energi dari bentuk kimia menjadi mekanik adalah inti dari mobilitas dan banyak aspek kehidupan kontemporer. Prinsip dasar ini terus menggerakkan dunia, baik melalui proses pembakaran yang telah matang maupun proses elektrokimia yang sedang berkembang. Meningkatkan efisiensi, mengurangi dampak lingkungan, dan menemukan sumber energi kimia yang berkelanjutan adalah fokus masa depan konversi energi. Pasti akan ada pergeseran dari bahan bakar fosil ke sumber energi hijau seperti baterai dan sel bahan bakar hidrogen. Konversi energi kimia-mekanik akan terus menggerakkan peradaban dengan lebih banyak keberlanjutan dan jejak lingkungan yang lebih sedikit.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun