Mohon tunggu...
Bahasa

Apa Itu Standardized Test?

20 April 2022   14:45 Diperbarui: 20 April 2022   14:49 2878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://www.pinterest.com/pin/869194796804615443/sent/?invite_code=8c1c1b0bc77743f4b2a9ce05240cd676&sender=854417497963816415&sfo=1

Apa Itu Standardized Test?

Suatu uji standar merupakan uji yang diberikan serta dinilai dengan metode yang tidak berubah- ubah, ataupun" standar". Uji standar dirancang sedemikian rupa sehingga persoalan serta interpretasinya tidak berubah- ubah serta diberikan dan diberi skor dengan metode standar yang sudah didetetapkan tadinya.

Tiap uji di mana uji yang sama diberikan dengan metode yang sama kepada seluruh partisipan uji, serta dinilai dengan metode yang sama buat seluruh orang, merupakan uji standar. Uji standar tidak butuh uji berisiko besar, uji terbatas waktu, ataupun uji opsi ganda. Uji standar bisa berbentuk seluruh tipe uji: uji tertulis, uji lisan, ataupun uji kinerja keahlian instan. Pertanyaannya dapat simpel ataupun lingkungan. Modul pelajaran di antara siswa umur sekolah kerapkali merupakan keahlian akademik, namun uji standar bisa diberikan pada nyaris seluruh topik, tercantum uji mengemudi, kreativitas, atletis, karakter, etika handal, ataupun atribut yang lain.

Kebalikan dari pengujian standar merupakan pengujian non- standar, di mana uji yang berbeda secara signifikan diberikan kepada partisipan uji yang berbeda, ataupun uji yang sama diberikan dalam keadaan yang berbeda secara signifikan( misalnya, satu kelompok diizinkan jauh lebih sedikit waktu buat menuntaskan uji daripada kelompok selanjutnya) ataupun dievaluasi secara berbeda( misalnya, jawaban yang sama dihitung benar buat satu siswa, namun salah buat siswa lain).

Sebagian besar kuis serta uji tiap hari yang diambil oleh siswa sepanjang sekolah penuhi definisi uji standar: seluruh orang di kelas menjajaki uji yang sama, pada waktu yang sama, dalam suasana yang sama, serta seluruh siswa dinilai oleh guru mereka di tempat yang sama. jalur. Tetapi, sebutan uji standar sangat kerap digunakan buat merujuk pada uji yang diberikan kepada kelompok yang lebih besar, semacam uji yang dicoba oleh seluruh orang berusia yang mau mendapatkan lisensi buat mempunyai tipe pekerjaan tertentu, ataupun oleh seluruh siswa dari sesuatu pekerjaan tertentu. umur.

Sebab tiap orang menemukan uji yang sama serta sistem evaluasi yang sama, uji standar kerap dikira lebih adil daripada uji non- standar. Uji semacam itu kerap dikira lebih adil serta lebih objektif daripada sistem di mana sebagian siswa memperoleh uji yang lebih gampang serta yang lain memperoleh uji yang lebih susah. Uji standar dirancang buat membolehkan perbandingan hasil yang andal di seluruh partisipan uji, sebab seluruh orang menjajaki uji yang sama. Tetapi, baik pengujian secara universal ataupun pengujian standar secara spesial dikritik oleh sebagian orang. Misalnya, sebagian orang yakin kalau tidak adil buat menanyakan persoalan yang sama kepada seluruh siswa, bila sebagian sekolah siswa tidak mempunyai standar pendidikan yang sama.

Definisi uji standar sudah berganti dari waktu ke waktu. Pada tahun 1960, uji standar didefinisikan selaku uji di mana keadaan serta kontennya sama buat seluruh orang yang menjajaki uji, terlepas dari kapan, di mana, ataupun oleh siapa uji itu diberikan ataupun dinilai. Tujuan dari standardisasi ini merupakan buat membenarkan kalau skor tersebut secara andal menampilkan keahlian ataupun keahlian yang diukur, serta bukan hal- hal lain, semacam instruksi yang berbeda tentang apa yang wajib dicoba bila partisipan uji tidak mengenali jawaban atas sesuatu persoalan.

Pada dini abad ke- 21, fokus beralih dari kesamaan keadaan yang ketat mengarah kesetaraan keadaan. Misalnya, seseorang partisipan tes dengan pergelangan tangan yang patah bisa jadi menulis lebih lelet sebab luka, serta itu hendak lebih adil, serta menciptakan uraian yang lebih bisa diandalkan tentang pengetahuan sesungguhnya partisipan tes, bila orang itu diberi waktu sebagian menit lagi buat menulis. dasar jawaban buat uji waktu terbatas. Mengganti keadaan pengujian dengan metode yang tingkatkan keadilan sehubungan dengan kecacatan permanen ataupun sedangkan, namun tanpa mengganggu poin utama evaluasi, diucap akomodasi. Tetapi, bila tujuan uji merupakan buat memandang seberapa kilat siswa bisa menulis, hingga membagikan waktu bonus kepada partisipan uji hendak jadi modifikasi konten, serta bukan lagi uji standar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun