Malang - Berdasarkan data WHO gangguan mental saat ini sedang melonjak terutama dikalangan mahasiswa. Diantara angka tujuh dari sepuluh, mahasiswa di Indonesia memang sudah mengalami masalah kesehatan mental, bukan hanya mahasiswa saja melainkan siswa, orang dewasa, dan orang tua juga mengalami masalah kesehatan mental. Seseorang yang mengalami gangguan mental pernah terbesit ingin melakukan tindakan bunuh diri.
Menurut Dosen Keperawatan Jiwa Universitas Muhammadiyah Malang, Bapak Muhammad Ari M.Kep menyebutkan, “Dengan istilah resiliensi dimana rendahnya kemampuan pada masalah manusia tersebut. Faktor yang menyebabkan kemampuan rendah itu bangkit pada mahasiswa dimulai dari dulu yang memang bermasalah sehingga menumpuk sampai saat ini.” (Jumat, 26/11/2022). Rata-rata mahasiswa yang ingin melakukan percobaan bunuh diri mengalami depresi yang sangat tinggi, dimulai dari masalah ekonomi, sosial dan budaya.
Dosen Keperawatan Jiwa Universitas Muhammadiyah Malang, Ibu Sriwidiowati M.kep menjelaskan, “Gangguan yang biasa terjadi pada kalangan mahasiswa yaitu kecemasan atau anxiety.” (Selasa, 22/11/2022). Gangguan psikososial juga sering terjadi pada mahasiswa seperti gangguan di dalam konsep diri. Dari banyaknya peristiwa yang menekan pada mahasiswa sehingga mahasiswa melakukan tindakan bunuh diri, seperti tugas yang menumpuk dan dikejar oleh deadline, adanya tuntutan yang tidak realistis, kurangnya dukungan dari keluarga maupun teman.
Pesan yang ingin disampaikan oleh Dosen Keperawatan Jiwa Universitas Muhammadiyah Malang kepada mahasiswa adalah perbaiki sholat, mahasiswa harus menyikapi masalah itu dengan baik dan menemukan cara untuk bisa mengatasi masalah tersebut, dan mempunyai support sistem yang dimana mampu mendengarkan saat mahasiswa itu memiliki masalah.
DOKUMENTASI MAHASISWA BERSAMA NARASUMBER
