Mohon tunggu...
Mahanani Satiti
Mahanani Satiti Mohon Tunggu... Dokter

Dokter yang suka jalan-jalan, hobi mengulik sejarah, seni budaya, dan kuliner nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diplomasi dalam Harmoni: Konser Tribute to Camille Saint-Saens di Yogyakarta

26 September 2025   10:52 Diperbarui: 26 September 2025   10:52 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trio Saint-Sans asal Prancis: Eric Lacrouts (violin), Fabrice Loyal (violoncello), dan Orlando Bass (piano) (Sumber: dokumentasi pribadi)


KPH Notonegoro, GKR Mangkubumi, perwakilan musisi dan choir, dan perwakilan Kedutaan Besar Perancis di Indonesia (Sumber: dokumentasi pribadi)
KPH Notonegoro, GKR Mangkubumi, perwakilan musisi dan choir, dan perwakilan Kedutaan Besar Perancis di Indonesia (Sumber: dokumentasi pribadi)

 RW. Widyogunomardowo memimpin Konser A Tribute to Camille Saint-Sans (Sumber: dokumentasi pribadi)
 RW. Widyogunomardowo memimpin Konser A Tribute to Camille Saint-Sans (Sumber: dokumentasi pribadi)

Yogyakarta, 20 September 2025 -- Laboratorium Seni Institut Seni Yogyakarta (ISI) malam itu penuh dengan alunan musik yang tidak hanya indah, tapi juga sarat makna. Yogyakarta Royal Orchestra dan Yogyakarta Royal Choir bersama Ambassade de France en Indonsie (Kedutaan Besar Prancis) dan Institut Franais Indonsie (IFI) mempersembahkan konser A Tribute to Camille Saint-Sans dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia--Perancis.

Acara ini dihadiri langsung oleh GKR Mangkubumi, KPH Notonegoro, serta perwakilan Kedutaan Besar Prancis. Sejak awal, nuansa elegan sekaligus akrab terasa di ruang konser, menghadirkan diplomasi dalam balutan musik.

Meski bertajuk A Tribute to Camille Saint-Sans, konser ini tidak hanya menampilkan karya Saint-Sans. Sejumlah komposisi dari maestro Prancis lain turut dipersembahkan, seperti Leopold Godowsky, Maurice Ravel, Charles Gounod, Bruno Coulais, Georges Bizet, Pablo de Sarasate, Gabriel Faur, hingga dith Piaf.

Konser yang digelar di Laboratorium Seni ISI Yogyakarta ini dipimpin oleh konduktor RW. Widyogunomardowo. Malam itu, sorotan tertuju pada Trio Saint-Sans asal Prancis: Eric Lacrouts (violin), Fabrice Loyal (violoncello), dan Orlando Bass (piano). Konser dibuka dengan permainan piano Orlando Bass yang berpadu harmonis bersama Yogyakarta Royal Orchestra, menciptakan suasana khidmat dan memukau.

Tak hanya musik klasik, panggung juga menghadirkan sentuhan budaya Nusantara. Tembang dolanan "Padang Bulan" dibawakan megah oleh Yogyakarta Royal Orchestra, Yogyakarta Royal Choir, serta Gita Maizan Children's Choir. Kehadiran paduan suara anak-anak memberi warna segar, seakan melambangkan persahabatan lintas generasi.

Lebih dari sekadar konser, acara ini menjadi simbol diplomasi budaya. Dengan menggabungkan karya komponis besar Prancis dan tembang tradisional Jawa, pesan yang tersampaikan sederhana namun kuat: musik adalah bahasa universal yang mampu menyatukan perbedaan.

Di akhir acara, tepuk tangan panjang penonton menggema, bukan hanya sebagai apresiasi musikal, tetapi juga sebagai perayaan hubungan dua bangsa yang telah terjalin selama 75 tahun.

Konser Tribute to Camille Saint-Sans menegaskan kembali peran Yogyakarta sebagai kota budaya yang mampu menghadirkan diplomasi dalam harmoni seni.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun