Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ternyata, Ada Laki Bisa Hamil di KOMPAS TV

10 September 2011   07:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:05 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Siapa bilang hanya wanita yang bisa hamil. Dalam kehidupan di dunia ini terkhusus di alam Indonesia dalam kenyataan ada jenis kelamin Laki yang punya kantong rahim dan bisa hamil.

‘’Eee…ternyata Laki bisa juga hamil,’’ ucap seorang rekan setengah teriak.

‘’Pitikana-kanai,’’ timpal spontan rekan duduk kami usai shalat Isya, Jumat malam, 9 September 2011 di sebuah teras rumah di bilangan Kelurahan Rappocini, Kota Makassar. Pitikanai-kanai (Bhs. Makassar, berarti: Omong sembarangan)

‘’Tu, lihat ,’’ jawabnya, sambil menunjuk ke arah pesawat tivi  yang sedang ‘on’ dengan channel berlabel KOMPAS TV.

Kami bertiga yang tadinya duduk membelakangi tivi ukuran 24 inchi tersebut, lantas secara bersamaan menyaksikan siaran di cahnnel KOMPAS TV yang sekitar 10 menit kemudian, menyiarkan secara live acara lounching KOMPAS TV yang bertajuk ‘Simfoni Semesta Raya’ di Jakarta Convention Centre.

Di kiri atas kotak kaca pun jelas tertulis Makassar TV – Tivita’ Semua. Dalam beberapa hari terakhir, stasion TV swasta pertama di Kota Makassar tersebut yang merupakan salah satu dari 9 jaringan stasion KOMPAS TV di Indonesia (saat ini) telah mengenalkan diri melalui suguhan tayangan yang menampilkan logo khas KOMPAS TV. Pemirsa Makassar TV yang menjangkau sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi selatan umumnya sudah tahu, Makassar TV bergabung dengan KOMPAS TV, sebelum acara lounching, 9 September 2011. 

Dalam beberapa detik kami berempat hening terdiam menyaksikan tayangan acara KOMPAS TV yang menyuguhkan liputan kehidupan bawah laut di Desa Adat Tulamben, Bali Timur. Dan, benar di situ  ada liputan sepasang Kuda Laut yang sedang hamil. Hasil liputan selaman panorama kehidupan bawah laut yang dilakukan malam hari tersebut, cukup terang.

Melalui narasi tayangan, diketahui jika kuda laut yang mengandung adalah yang jantan ditunggui oleh si betina. Si betina meminjam rahim kuda laut jantan untuk meletakkan induk telurnya. Si Jantan yang mengalami proses kehamilan.  Aneh…… tidak! Ini fakta dalam liputan ‘Teroka’ di Kompas TV. Bukan Sas-sus atau Gossip. Sayang, liputan dilakukan bukan dalam saat kuda laut jantan tersebut akan melahirkan.

Seorang instruktur selam asal Belanda, Bob Eskatter mengaku sudah lebih dari 100 kali melakukan penyelaman, menikmati keindahan bawah laut sekitar Tulamben dimana terdapat bangkai kapal  US Liberty yang telah ditumbuhi biota laut.

Keindahan dan keunikan kehidupan bawah laut di Tulamben, tentu saja, hanya merupakan bagian terkecil dari potensi kekayaan alam kehidupan bawah laut yang dimiliki Indonesia.

Dalam liputan lebih lanjut, diharapkan KOMPAS TV yang kini masih sebagai penyedia konten untuk 9 jaringan stasion TV di Indonesia, akan dapat menampilkan bagaimana keindahan mapun keunikan bawah laut di Taman Laut Nasional Takabonerate, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, dan di Taman Laut  Nasional Wakatobi di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang telah diakui masyarakat dunia sebagai lokasi terumbu karang terindah di dunia.        

Sejak 25 tahun lalu saya sudah mendapat informasi adanya kehidupan ‘Ular Dua Kepala’ dari warga sekitar kampung purba Kaluppini di Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Ular yang benar-benar memiliki dua kepala (tanpa ekor), saling tarik menarik, berwarna indah, dinamai warga di Kaluppini dan sekitarnya sebagai Ula’ Bittoeng. Dimitoskan sebagai ular yang turun langsung dari langit. Kehadirannya, biasanya banyak ditemukan pada setiap musim hujan.

Anehnya, menurut cerita penduduk setempat, Ula’ Bittoeng tersebut selalu saja menampakkan diri di jalur-jalur jalan yang sering ramai dilintasi manusia. Kebiasaan penduduk, jika menemukan ular tersebut langsung memotong bagian tengah hingga terpisah dua. Diyakini, ular dua kepala tersebut memang berharap agar manusia yang menjumpai memotong menjadi dua bagian.

Ular dua kepala ini juga hingga tahun 70-an masih banyak dijumpai warga di sejumlah lokasi di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Disebut sebagai Ula’ Mangkawani. ‘’Dahulu ular dua kepala ini kita anggap biasa saja, sering dijumpai di ranting-ranting  pohon buah-buahan. Tapi sekarang sudah jarang terlihat karena pohon-pohon pun sudah berkurang. Ular yang berwarna indah tersebut bersahabat, jalannya lambat karena tarik-menarik,’’ jelas Ilyas (45), asal Desa CenranaE, Kabupaten Soppeng.

Sebagai wilayah kepulauan yang di dalamnya sudah berlangsung kehidupan manusia sejak masa purba, siapapun mengakui Indonesia memiliki banyak keunikan. Beragam adat, budaya, dan keindahan alam dapat ditemui di setiap sudut negeri ini.

Selain jantan Kuda Laut yang bisa hamil dan adanya ular dua kepala, tentu masih jutaan kehidupan reftil, fauna maupun flora  di laut dan daratan Indonesia yang belum terungkap. 

Sambutan hangat terhadap kehadiran KOMPAS TV dengan tagline ‘Inspirasi Indonesia’ yang mengedepankan konten-konten kondisi sebenarnya tentang kehidupan, potensi kekayaan alam dan budaya asli Indonesia yang selama ini masih luput dari perhatian. Kita berharap ke depan, selain melalui acara Eksplore Indonesia, Jejak Nusantara, Sience is Fun, Mitos dan lain-lain di KOMPAS TV. Sekitar 70.000-an kompasianer yang produktif dengan beragam jenis liputan/tulisan dari darat, laut dan udara Indonesia juga memungkinkan mendapat tempat memberikan peran/kontribusi memantapkan ‘Inspirasi Indonesia’ di channel KOMPAS TV. 

 

   

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun