Bagaimanapun,Sekolah Berbasis Manajemen atau MBS ,telah menginspirasi  banyak perubahan yang dinamis. Fenomena sekolah sebagai Menara gading yang menjulang  dan ekslusif hingga  tak tersentuh oleh masyarakat sekitarnya,akan pupus ditelan perubahan. Seiring dengan kemajuan berpikir masyarakat,kini yang diharapkan ialah sekolah  yang mampu menjadi menara air. Bermanfaat mengairi  ilmu pengetahuan  teknologi  bagi  masyarakat sekitar,mencerdaskan  lingkungannya. Bahkan menurut presiden Jokowi  SMK harus mampu menjadi pembaharu bagi masyarakat  desanya.  Dengan demikian  arah kebijakan baru ini,diharapkan pengelolaan manajemen sekolah akan  melibatkan Kearifan lokal baik institusi dan  masyarakat Sehingga sikap  eksklusif lembaga pendidikan akan didorong berubah menjadi inklusif supaya bersinergi dengan potensi sumber daya yang ada di sekitar.Banyak segi positif yang diperoleh dengan era baru ini.Selain meningkatkan profesionalisme  manajemen sekolah , mutu output pendidikan dan  meningkatkan daya saing.Secara ekplisit telah menciptakan kultur baru berupa transparansi manajemen sekolah yang semakin terasa.
Khususnya pada sekolah yang dikelola oleh swasta,yang melibatkan keikut sertaan masyarakat yang awalnya membidani kelahiran sekolah di lingkungan sekitarnya sebagai stakeholder pendidikan .Dengan iklim baru ini,setidaknya telah memaksa pihak manajemen internal sekolah harus membuka diri dengan bergandengan tangan bersama instansi dan para tokoh dan masyarakat sekitar untuk bertanggung jawab tentang kelangsungan,masa depan sekolah yang menjadi beban tanggung jawab bersama.
Berbagai cara untuk mendekatkan sekolah ini diantaranya  ialah sikap akomodatif terhadap kebutuhan pengetahuan teknologi dasar di masyarakat sekitar.Konsep adaptasi inilah yang akan menumbuhkan  pengakuan masyarakat  sekitar  untuk mendukung kemajuan sekolah dalam jangka panjang.
Seperti halnya yang telah dicontohkan  SMK Maa'rif NU 1  Ajibarang ( Manusa ) baru baru ini.
Pada tanggal  3 s/d 5 Desember 2018 lalu yang telah menyelenggarakan  pelatihan teknologi komputer . Yang terbagi dalam dua even,untuk pelatihan pengelolaanWebsite desa yang diikuti oleh  32 peserta dari para Sekdes dan perangkat desa se wilayah Kecamatan Pekuncen Banyumas yang berlangsung pada tanggal 3 Desember  2018 dengan  menghadirkan instruktur dari Dinkominfo Banyumas . Sedangkan  pelatihan MS Office (Word dan excel dll) untuk kader Penggerak  Masyarakat Desa /KPMD desa Darmakeradenen yang diikuti oleh 13 peserta dengan menggunakan instruktur  guru  IT SMK Maa'rif NU 1  Ajibarang  yang  berpengalaman  dibidangnya yakni Agus Suroso,S.E,S.Kom. M.T. .Adapun target dari pelatihan ini ialah  agar semua peserta bisa mengerjakan tugas administrasi dasar  berupa pembuatan surat menyurat.
Menurut salah satu peserta pelatihan ,Kristianto Ketua KPMD Darmakeradenan,menilai kegiatan ini sangat bermanfaat,selain itu telah memberikan semangat baru untuk  lebih berdedikasi membangun desa. Dari para peserta mengharapkan agar pelatihan ini bisa dilanjutkan supaya lebih banyak ilmu yang diperoleh
Karena sebagai kader penggerak pembangunan desa hal ini amat sangat  mendukung  kelancaran tugas nantinya. Berbagai kendala dalam pelatihan ini dirasakan oleh panitia  karena  memang diakui  peserta  banyak yang baru pertama kali  berhadapan dengan computer.Namun berkat kedisiplinan peserta serta kesabaran instruktur  perlahan kegundahan itu berkurang. Hal ini dibuktikan dengan hasil akhir semua peserta mampu mengerjakan tugas pembuatan  contoh surat formal dengan baik  sehingga ini menjadi stimulan yang baik peserta ke depan.
 Terselenggaranya acara pelatihan ini adalah Kerjasama antara Dinas Kominfo Kabupaten Banyumas dan SMK Maa'rif NU 1  Ajibarang.Kesuksesan acara ini karena didanai sepenuhnya  oleh Dinkominfo Banyumas.
Menurut Alvan Lily Armansyah yang mewakili Dinkominfo Banyumas dalam sambutan dan sekaligus membuka acara pelatihan mengharapkan kerjasama kemitraan ini bisa berlanjut  untuk  ikut mencerdaskan masyarakat di wilayahnya. (GungLtbgYPP)
