Mohon tunggu...
Magdalena Suster
Magdalena Suster Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar merangkai kata

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Orang Lain adalah Diriku yang Lain

13 Desember 2022   12:18 Diperbarui: 1 Februari 2023   11:21 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ORANG LAIN ADALAH DIRIKU YANG LAIN

Para filsuf Yunani menjelaskan secara rasional tentang relasi antar manusia dengan manusia yang lain itu indah sekaligus nereka. Salah seorang filsuf yang terkenal pada zamannya menjelaskan tentang relasi antar manusia yang satu dengan manusia yang lain ialah Levinas. Levinas melukiskan kebahagiaan itu bukan milik-ku, bukan pula sejauh apa yang aku nikmati tetapi bahagia itu milik Liyan. Aku yang berelasi dengannya dan larut dalam kebahagiaan dengannya. Pemikiran ini tidak mudah untuk dipahami. Kebahagiaan yang dimaksud ialah Liyan. Liyan artinya bukan keluarga, kakak, adik, kerabat dan lain sebagainya. Liyan ialah diri sendiri dalam inkorporasi/peleburan diri sesama kita. Maka dapat dikatakan bahwa bahagia itu berarti hormat terhadap Liyan, terhadap sesamaku, siapa pun. Karena itulah puncak bahagia yang dicari dan ingin dimiliki.

Relasi berkaitan dengan diri sendiri, orang lain dan lingkunag di mana manusai itu berada. Relasi manusai dengan diri sendiri berbeda ketika berelasi dengan orang lain. Manusai tidak dapat mengetahui dengan baik dan benar tentang dirinya apabila manusia itu hanya sendirian. Oleh karena itu manusia membutuhkan orang lain untuk berelasi. Lewat relasi manusai antar yang satu dengan manusia yang lain dapat mengerti dan mengenal dirinya sendiri. Relasi bukan hanya untuk mengenal diri sendiri dan juga  orang lain, tetapi juga merupakan suatu harapan untuk menemukan kebahagiaan. Manusia mampu mengatakan dia bahagia dalam hidup apabila manusia itu dapat berelasi dengan Liyan.

Setiap pribadi membangun relasi dengan diri sendiri dan juga dengan orang lain. Seseorang berelasi dengan dirinya dengan memberikan perhatian khusus misalnya memanjakan dirinya melalui barang-barang yang indah, memakan-makanan yang enak atau makanan kesukaannya, jalan-jalan dan lain sebagainya. Manusia memberikan perhatian penuh terhadap anggota-anggota tubuhnya, mengajak untuk berkomunikasi dirinya sendiri. Seseorang melakukan semua itu karena dirinya adalah segala-galanya bagi dirinya.

Levinas menegaskan bahwa relasi baik dengan Liyan itu penting. Relasi yang baik itu mendatangkan kebahagiaan bagi semua yang ada. Melalui relasi yang baik mendatangkan kebahagiaan. Aku adalah pribadi yang utuh. Aku bisa berdiri sendiri akan tetapi pribadi itu tetap saja berkontak dengan Liyan. Seseorang dapat berdiri sendiri karena seseorang memiliki otonominya sendiri. Seseorang dapat menentukan apa yang dia mau, dia memiliki hak untuk melakukan apa yang baik untuk dirinya. Seseorang dapat berdiri sendiri atau mandiri tetapi manusia  juga terikat dengan yang lain. Orang lain merupakan bagian dari diri yang tidak dapat dipisahkan walau manusia itu memiliki otonom. Manusia tetap ada batas dalam arti manusia bisa berbuat apa saja dan sekaligus manusia terikat dengan yang lain ataupun manusia membutuhkan yang lain. Karena aku adalah pribadi yang otomom namun sekaligus manusia terikat dengan kehadiran yang lain. Ini adalah persoalan. Aku menjadi bebas dan tidak bebas. Meskipun demikian aku tetap melihat bahwa yang lain adalah diriku yang lain

Pengertian utama dari Liyan adalah sesuatu yang lain dari diri manusia itu sendiri atau yang berbeda dengan dari diri. Liyan merupakan sesuatu yang berdiri di luar dari diri dan berbeda dari diri. Walaupun sesuatu yang terpisah dari diri, Liyan merupakan realitas ada yang juga meneguhkan keberadaan diri seseorang.

Manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena orang lain adalah bagian yang tidak terpisahkan dari diri manusia. Manusai hadir di dunia karena orang lain dan dalam perjalanan waktu manusai itu berkembang bersama dengan orang lain bahkan manusai itu sangat erat hubungannya dengan orang lain. Orang lain yang dimaksud ialah mereka yang ada diluar dirinya atau dapat juga dikatakan sebagai orang kedua, orang ketiga. Aku yang pribadi ini menyebut orang yang ada diluar diriku sebagai orang lain dan begitu pun sebaliknya orang lain itu menyebut diriku yang lain juga. Orang lain menjadi berarti bagi manusai karena tanpa orang lain manusai itu tidak dapat berelasi dan tidak akan mengerti dengan baik siapa dirinya. Melalui orang lain pribadi dapat mengenal betul siapa dirinya. Orang lain dapat menjadi cerminan bagi pribadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun