Mohon tunggu...
mafazatun nurul izzah
mafazatun nurul izzah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

pend.islam anak usia dini / UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memetik Manfaat Memperkenalkan Buku Pada bayi

11 November 2019   22:35 Diperbarui: 11 November 2019   22:34 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Risert terbaru  membuktikan bahwa memperkenalkan bayi dengan  buku dapat meningkatkan Bahasa dan membaca.

Arsenio Sakha ketika berusia 4 bulan  ibunya(windarti), membeli buku cerita,  windarti sering membacakan buku kepada anaknya, arsen tidak merespon, dia cuek, dia tidak memberikan ekspresi senang sama sekali, Melihat bukunya aja tidak.

 Windarti tidak menyerah, dia selalu membacakan bukunya setiap hari, ketika arsen beranjak 6 bulan, arsen mulai memperhatikan windarti ketika membacakan bukunya dan melihat buku itu, semakin lama arsen mulai ketagihan, ketika windarti tidak membacakan bukunya arsen memegang bukunya dan membolak balik bukunya.

Kebanyakan Buku yang dimiliki arsen adalah buku cerita bergambar, ada yang memakai  Bahasa Indonesia dan juga ada yang Bahasa inggris, ketika arsen memegang buku tersebut, dia selalu melihat gambar yang ada didalamnya, bahkan gambar buku arse nada yang 3D dan bisa dipencet.

ketika mendengarkan cerita , melihat gambar yang ada di buku arsen akan menampilkan ekspresi di wajahnya, ketika ia menyukai gambarnya ia akan senyum, ketawa , ia akan  merasa senang , tetapi jika ia tidak menyukai gambarnya ia akan menunjukkan rasa tidak Sukanya.

Pada usia 14 bulan arsen mulai tertarik pada buku yang dimilikinya.

Windarti  belum mengetahui persis apa dampak dari menerapkan metode ini, apakah membuat arsen menjadi  lebih minat membaca buku atau tidak, windarti  hanya mencoba. 

Windarti tidak suka membaca, yang suka membacanya adalah suaminya, tetapi windarti ngin anaknya tumbuh menjadi orang yang suka membaca, apalagi di Indonesia tingkat membaca sangatlah rendah.

Metode seperti ini sering dipakai oleh orang tua, buku-buku seperti yang dimiliki arsen pun sudah banyak diperjual belikan, bahkan artis banyak yang sudah  menerapkan metode ini.

Tetapi, benarkah dengan menerapkan  metode ini  anak menjadi gemar membaca ketika beranjak  dewasa? Bukankah ketika masih bayi anak  tidak mengetahui apa-apa?  Bayi tidak tahu apa yang dibicarakan ibunya.

Mei lalu, Departemen Pediatri, Fakultas Kedokteran, New York University (NYU) meluncurkan riset terbaru berjudul Early Reading Matters: Long-term Impacts of Shared Bookreading with Infants and Toddlers on Language and Literacy Outcomes. Dalam penelitiannya , ditemukan hasil bahwasanya jika kita membacakan buku pada anak sejak masih bayi mampu meningkatkan kemampuan bayi untuk mengenal kosa kata dan mampu membaca sebelum dia masuk di SD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun