Pernahkah kamu berkhayal bisa menyelam ke dalam sebuah buku? Tidak hanya membacanya, tapi benar-benar masuk ke dunianya, bertemu para tokohnya, mengubah jalan cerita yang sudah tertulis?
Nah, itulah konsep segar yang ditawarkan drama china terbaru bertajuk 'A Dream within a Dream' (Shu Juan Yi Meng), sebuah mahakarya yang langsung jadi sorotan sejak hari pertama tayang di iQIYI.
Drama china ini menjadi buah bibir bukan hanya karena bintangnya yang sedang naik daun, Liu Yuning dan Li Yitong, tapi juga karena keberanian naskahnya yang membongkar pola baku drama kostum (gu'ou) sekaligus menyindir sinis industri hiburan Tiongkok.
Kali ini, aku mau ajak kamu jalan-jalan menelusuri rahasia di balik pesona 'A Dream within a Dream' dengan storytelling yang bikin betah sampai titik terakhir.
Dari Kesuksesan ke Tantangan Baru
Liu Yuning bukan nama asing bagi penikmat drama china. Setelah meledak lewat 'The Prisoner of Beauty' di mana chemistry-nya dengan Song Zu'er bikin jutaan penonton baper, ia kini mengambil risiko artistik yang lebih besar.
Di 'A Dream within a Dream,' Liu Yuning memerankan karakter berlapis, seorang pangeran bermartabat sekaligus pembunuh berdarah dingin. Satu wajah, dua jiwa penuh rahasia. Kontras inilah yang membuat kita sulit menebak langkah berikutnya.
Dan siapa pasangannya? Li Yitong, aktris berbakat yang pernah menghiasi layar lewat berbagai drama populer. Tapi di sini dia tak sekadar “putri lemah yang menunggu diselamatkan.” Dia adalah pembaca yang tersedot ke dalam buku. Seorang wanita modern dengan misi besar, mengubah akhir tragis sang tokoh utama wanita di dalam cerita.
Alih-alih pasrah pada nasib yang sudah tertulis, dia menantang takdir dengan kecerdikan dan tekad. Dari sinilah konflik dan pesonanya dimulai.