Mohon tunggu...
GedangMas
GedangMas Mohon Tunggu... Penulis - dua biji mata dan jari jermari ini melayang layang kelangit mewarnai rona cakrawala langit di senjannya ..kuharapka dia kembali pada masanya sendiri sesuai Janjinya

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pembunuhan Wartawan Terjadi, Pembungkaman Suara Warga Negara

24 Agustus 2020   11:20 Diperbarui: 24 Agustus 2020   11:18 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wartawan korban poenganiayaan ( dokrpi)

BratanewsMedia _ 24/8/2020_  ddf_  saatnya Pers Seluruh Indonesia sampaikan  Berita Duka ,;...Turut  Berduka cita sangat mendalam Atas terbunuhnya , meninggalnya Rekan Wartawan di Medan , Spertinya Perlindungan Keamanan dan Hukum Kepada Pers Baru baru ini teramat longgar , sehingga  Banyak rekan Pers Media Jurnalis menjadi Korban , dan kederr kebiadaban kelompok kelompok  Masyarakat , kontetan Politik dan bersinggungan dengan kepentingan Hajat orang banyak bahkan negara  . 

Mereka bukan bayaran dan pesanan kelompok tertentu apapagi sponsor dan Penghargaan yang didapat melainkan  penghianaan , Pengkhianatan darti rekan Kerja wartawan juga bisa jadi penyebab friksi ,bahkan pembunuhan bisa terjadi seperti ini. di Filipina dan tailand Pelindungan pers Mulai Banjkit dan Kesejahteraan mereka terjamin ,Filipina dan Thailand, tidak memakai UU Pers untuk mengatur kehidupanpers, tetapi mencantumkannya dalam konstitusi. 

Jadi,  Pertimbangan Mwereka  ketimbang merevisi UU Pers, rasanya lebih produktif jika menggagas agar jaminan atas kebebasan pers dimasukkan ke dalam (perubahan) konstitusi..Kita tidak tahu apa yang akan ddialami Oleh Media kalau jaminan Keamanan dan supremasi hukum pelindungpers bocor, tahu... there Wan Nothing ! Upaya Melaporkan semua kejadian penganiayaan berujung matinya Waratwan di daerah ..#Lapor Pak Presiden Joko Widodo,#Lapor Pak Kapolri, Lapor Kapolda Sulbar.... Atas   Kematian wartawan yang dibunuh Orang tak dikenal ...-ddf- Saat ini rekan kami  Wartawan Media dan semua insan PERS Se-Indonesia saatnya Tergugah bergadengan tangan Menuntut  keadilan atas  wafatnya rekan kami kemarin sebagai tanda hilangnya kebebasan PERS di negeri ini.  terutama  penghakimana dan kriminalsisasi pers selama tahun 2020, wartawan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ibarat sebuah armada transportasi laut, PERS kapalnya dan Wartawan adalah awaknya. 

Atau Pengertian sederhananya, Pers adalah perusahaan penerbitan atau penyiaran seperti: Media cetak, Elektronik, dan online, sedangkan wartawan adalah orang- orang yang menjalankan tugasnya, tanpa media wartawan tidak bisa bekerja, demikian sebaliknya, tanpa wartawan media tidak dapat beroperasi. 

Dalam tatanan Negara berdemokrasi, Pers berada di jajaran four state atau pilar ke empat (4) di Republik ini sesudah eksekutif, legislatif, yudikatif dan Pers. Dmana dalam perjalanannya empat fungsi yakni; sebagai media Informasi, media pendidikan, media hiburan, dan Kontrol sosial, karena bergerak di bidang informasi, atau pemberitaan yang berhadapan di berbagai kalangan, wartawan dalam menjalankan tugasnya di Patron dalam payung hukum yakni; UU no 40/1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ)sudah berapa banyak pejuang berita yang gugur akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. K

epada semua pimpinan di negeri ini, kami... Dari seluruh media se - Nusantara, baik online, cetak maupun elektronik meminta untuk segera diungkapnya kasus kematian rekan kami "DEMAS LAIRA" dari Berita.com , wartawan dari media online. untuk mencari jawaban atas pertanyaanku,apakah kita   memilih menutup mata, karena mengetahui apa yang telah diyakini begitu lama ternyata sesuatu yang salah sangat menakutkan buat dan tentu saja membuat  Kondisi tidak nyaman-

Pers( korban)
Pers( korban)
ddf- Jika jaminan atas kebebasan pers telah diatur dengan sepenuhnya dalam konstitusi, maka bukan saja revisi tak perlu, tetapi UU Pers malah tidak dibutuhkan. Jadi, untuk apa repot-repot merevisi UUPers sekalipun,  Negara Musti hadir memperhatikan Nasib Waratwan jurnalis yang berada di garda terdepan  , Negara musti menganggarkan juga Anggaran untuk para Penulis Di media tersebut. wartawan yang menjadi $ pilar utama penyangga Bangsa , sudah menjalankan fungsinya yang keempat, Kontrol Sosial, banyak kalangan yang mengemban jabatan alergi dan kebakaran jenggot, hingga mengumpet tidak mau di temui, 

mereka ini kelabakan Sampai sampai emosi bila sempat dikonfirmasi dengan pekerjaan yang mereka tangani terindikasi yang sifatnya beraroma korupsi, ada penyalah gunaan jabatan dan wewenang yang mereka kemas tidak mau diuber para pemburu berita. sumber  utama Berita baik perorangan ataupun Isntansi stable, yang terindikasi mempunyai kesalahan inilah yang sering berbenturan dengan para wartawan hingga mendzalimi   maka, 

 sering kita mendengar wartawan dilarang meliput, dianiaya, dan dihina singkatnya  berbagai macam tantangan dan perlakuan yang tidak bersahabat dari orang – orang yang tidak mau di kontrol dan dikoreksi kinerjanya, sebenarnya mereka bukanlah wartawan ecek ecek, semua media sama , hanya potensinya saja dan kekuatan Blowernya saja yang berbeda tapi semua adalah berfungsi sebagai kontrol media, terus menerus menjalankan penyimpangan terutama yang berkaitan dengan penggunaan Anggaran. sebutlah, mereka ini yang tugasnya berhubungan dengan uang atau dana. 

Contoh kecil unsur pejabat SKPD, kepala Desa, kepala sekolah,dan Anggota atau oknum polantas. Harus juga diakui bahwa, banyak pejabat tidak bisa membedakan mana wartawan tanpa surat kabar /WTS , ada juga jenis  wartawan muncul tanpa kemampuan menulis bahkan tak Pernah menulis apa-apa , 

Lalu membeli kartu pers , ada juga jenir  Berita (muntaber) Muntah berita tanpa Berunding dengan narasumber aslinya , Mana ada juga merangkap menjadi  LSM.  ada juga sebahagian Mereka petantang- petenteng dibekali embel -embel seperti: seragam Wattawan , ID card Kartu identitas,  emblem, tas Jinjing , Stikker dan Atribut lainnya. Etika kesopanan gaya bahasa tidak menjadi soal, yang penting belaga dan berani’  tampil  Beda . 

Dalam kesempatan ini tak ada maksud apa apa , penulis hanya  menjelaskan  kenyataan , FDenomena macem macem jenis Wartawan bahwa, untuk mengenal wartawan  ada yang sudah tua , ada yang bau kencur , sangat muda, jangan hanya melihat penampilan chassing belaka  yang licin menterang , lihatlah medianya dan Muatan beritanya  Memenuhi Unsur Pemberitaan apa nggeka , kualitas penulisan , pilihan huruf dan  seninya sebab, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun