Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan
Oleh: Dr. Madeni, M.Pd.I
Bulan Agustus ini, bangsa kita kembali merayakan momen bersejarah yang penuh makna, yaitu hari kemerdekaan. Delapan puluh tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia dengan berani dan penuh harapan menyatakan diri lepas dari belenggu penjajahan yang telah lama menimpa.
Proses kemerdekaan ini bukanlah sekadar sebuah pernyataan yang muncul tiba-tiba, melainkan hasil dari perjuangan panjang yang tak terhitung jumlahnya, di mana darah dan air mata para pahlawan, ulama, serta seluruh rakyat yang memiliki tekad bulat untuk meraih kebebasan menjadi harga yang harus dibayar.
Mereka berjuang dengan gigih meskipun risiko yang dihadapi sangat besar, hingga akhirnya kita dapat menikmati hasil dari perjuangan tersebut. Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini tidak hanya sekedar bebas secara fisik dari penjajahan. Lebih dari itu, kemerdekaan ini mencakup kebebasan spiritual yang sejati, yaitu kebebasan untuk sepenuhnya tunduk, patuh, dan beribadah kepada Allah.
Dalam konteks ini, kita perlu merenungkan dan mengevaluasi bagaimana kita memaknai kemerdekaan dan bagaimana cara kita bersyukur atas anugerah yang luar biasa ini. Syukur dalam bentuk pengakuan dan pujian kepada Allah sebagai balasan atas nikmat yang telah diberikan. Sebagaimana diungkapkan oleh Asy-Syaukani dalam kitab Fath Al-Qadir, syukur harus diwujudkan dalam tindakan nyata, berupa ketaatan kepada-Nya dan komitmen untuk menjalankan perintah-Nya. Syukur tidak hanya diucapkan dengan lisan, tetapi juga harus dibuktikan dengan perilaku dan sikap kita sehari-hari.
Diantara Keutamaan Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan: Pertama, Allah Menambahkan Nikmat Lainnya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengumumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS. Ibrahim: 7).
Ayat ini mengingatkan kita bahwa dengan bersyukur kepada Allah, kita akan mendapatkan tambahan nikmat dan keberkahan yang lebih melimpah dalam kehidupan kita. Dalam konteks bangsa, bersyukur atas kemerdekaan ini juga berarti mengupayakan kemajuan dan kesejahteraan bagi semua rakyat, untuk memastikan bahwa setiap individu merasakan dampak positif dari merdeka tersebut.
Kedua, Menjadikan Negeri Ini Makmur dan Terhindar dari Musibah. Dalam firman-Nya, Allah berjanji, "jikalau penduduk kota-kota beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi" (QS. Al-A'raf: 96).Â
Keberkahan akan datang kepada negeri yang penduduknya memiliki iman dan taqwa yang kuat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menegakkan keimanan serta ketaqwaan di tengah masyarakat. Sebaliknya, Allah juga memperingatkan mereka yang menentang perintah-Nya dengan firman-Nya, "Apakah penduduk kota-kota merasa aman dari kedatangan siksaan Kami?" (QS. Al-A'raf: 97).Â
Hal ini menggambarkan betapa seriusnya dampak dari ketidaktaatan yang dapat mendatangkan azab bagi suatu bangsa yang tidak menghargai nikmat kemerdekaan. Kemerdekaan bukan sekadar bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga merupakan kebebasan sejati dari belenggu-belenggu yang mengikat jiwa.Â