Manusia merupakan makhluk individu yang sekaligus menjadi makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, tentunya memiliki karakter dan keunikan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Sebagai makhluk sosial, tentunya saling membutuhkan bantuan satu sama lain. Tidak bisa dipungkiri bahwa fitrah manusia sebagai makhluk sosial melekat pada subjek seperti manusia.Â
Manusia tidak bisa menjalani kehidupannya tanpa kontribusi dengan manusia lain, karena manusia adalah makhluk sosial itu pasti. Sedangkan arti kesadaran sendiri yaitu kondisi dimana seseorang secara penuh akan hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat. Menurut Kominfo-Peneliti Badan Litbang SDM Kemkominfo Prof. Gati Gayatri (2014), mengatakan diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan anak Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, calon orang tua, dan pendidik sangat penting untuk mengajarkan kepada anak perihal aspek kesadaran sosial, agar kedepannya anak mampu menempatkan dirinya dalam hidup bermasyarakat. Tanpa disadari dalam kegiatan bermain, anak sudah mulai membentuk kesadaran sosialnya dalam bentuk komunikasi seperti berkenalan dengan temannya, menumbuhkan sikap saling peduli dengan sesama, dan lain-lain.Â
Kepedulian yang diajarkan sejak dini akan tertanam dalam benak anak serta memengaruhi pribadinya hingga mereka beranjak dewasa. Terdapat berbagai cara untuk menumbuhkan kesadaran sosial pada anak.Â
Dikutip dari Sun Life Assurance Company of Canada (2017), memaparkan tentang sepuluh cara untuk membuat anak memiliki kepedulian sosial sambil menikmati kegiatan keluarga yang menyenangkan, yaitu:
1. Mengunjungi panti asuhan dan bermain bersama.
2. Menyumbangkan mainan atau pakaian layak pakai atau uang untuk anak-anak yang membutuhkan.
3. Menolong anak yang kurang mampu.
4. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong yang ada di masyarakat.
5. Menciptakan kebiasaan baru di keluarga dengan menjadi sukarelawan.
6. Mengajak anak dalam kegiatan yang berbaur dengan masyarakat.