Mohon tunggu...
MN Aba Nuen
MN Aba Nuen Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pengajar pelosok yang jatuh cinta pada quotation "menulisalah, agar engkau dicatat peradaban," Surel:noyatokan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Disgrace hingga Humiliation, Efek Kekalahan 6-0 Chelsea dari City

12 Februari 2019   16:06 Diperbarui: 12 Februari 2019   16:24 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bos Chelsea Roman Abramovic dan manajer Maurizio Sarri. Foto express.co.uk

Namun, performanya mulai menurun sejak akhir 2018, seiring meningkatnya menit bermainnya. Para analis menyatakan sebagai, gelandang, Jorginho tidak terlalu cepat, dan terutama tidak piawai dalam menghalau serangan lawan sebelum bola memasuki area para bek. Peran ini dua musim terakhir dimainkan dengan sempurna oleh Kante. 

Kelemahan Jorginho sangat tampak ketika The Blues menderita kekalahan 2-0 dari Arsenal lalu di bantai Bournemouth 4 gol tanpa balas dua pekan lalu. 

Ketiga, Sarri juga dianggap sebagai pelatih yang mono system. Ia tidak punya plan B. Skema 4-3-3 pilihannya seperti gampang dibaca lawan. Di awal musim, memang sistem ini bekerja dengan baik. Terbukti, sampai dengan Oktober 2018, posisi Chelsea di tabel klasemen masih di urutan 2. 

Memasuki paruh musim, performa Chelsea mulai menurun hingga melorot ke posisi 4 klasemen pada Desember 2018. Memasuki 2019, skema yang dimainkan Sarri tetap menunjukan  inkonsistensi, kalah dari Arsenal, Bournemouth, lalu menang 5-0 kontra Huddersfield. 

Keempat, kekalahan atas City juga dinilai merupakan ekses dari kebijakan transfer klub. Keputusan Abramovich melimpahkan urusan transfer pemain ke tangan seorang Marina Granovskaia dianggap tidak produktif. 

Pasca kepergian si ahli transfer Michael Emenalo, urusan transfer pemain Chelsea kemudian berada dalam kendali seorang perempuan. 

Di tangan Marina, tim tidak memiliki kedalaman skuad yang memadai untuk mengarungi musim 2018/2019 plus keikutsertaan pada sejumlah turnamen.

Apapun itu, kekalahan dari City merupakan alarm keras buat sang manajer. Filosofi Sarri Ball yang dipuji banyak analis seperti antiklimaks. Apakah kekalahan ini bisa menjadi pertanda bunyinya lonceng kematian karir Maurizio Sarri di kancah sepak bola Inggris? 

Laga final Carabao Cup, sekali lagi kontra City pada 24 Februari mendatang bisa menjadi kesempatan Sarri, untuk menarik panjang napas kepelatihannya di Stamford Bridge. Salam keep the blue flag flying high.


  • Sumber:
  • www.chelseafc.com
  • www.express.co.uk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun