Mohon tunggu...
Old Imp
Old Imp Mohon Tunggu... Administrasi - Penyeimbang

Urlicht

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Membuat Admin K Tertawa? (Khusus Dewasa)

30 November 2015   12:00 Diperbarui: 30 November 2015   12:00 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peringatan: bukan umur yang saya batasi tapi ini buat orang yang berpikiran dewasa.

K yang biasanya sepi di akhir pekan, gempar oleh aksi teror yang dilakukan Adi Su. Saya pun terhenyak dan prihatin cuma karena gak bakat cipta lagu melow cukup tulis artikel sajalah di K. Dari kejadian itu baru sadar saya kalau boneka yang jadi mainan anak-anak sampai ketua partai, ternyata lebih kejam dari bom. Daya ledaknya dahsyat man! Admin pun tak luput dari telunjuk para pencinta teori konspirasi.

Sekarang saya mau belain Adi Su dan Admin. Apa!??? Tenang dulu masbro dan mbaksis,  kan sesuai judul saya mau buat admin ketawa, baca dulu sampai selesai ya. 

Sudah banyak teori yang membahas hubungan teroris (AS) dengan media (admin). Bahkan dalam film Jim Bob: Tommorrow Never Dies, Elliot Carver seorang raja media sengaja memprovokasi perang Cina - Inggris untuk kepentingan groupnya. Apalah artinya kalau cuma perang antara Kompasianer? Yang penting kan klik, rating, Rating Alexis (eh salah gak tuh namanya).

Masih ingat kasus Tommy Unyu-unyu? Artikel dihapus admin eh malah tenar di media lain. Sepertinya kali ini admin gak mau kecolongan lagi. Kalau ada yang bisa tenar gara2 AS sudah seharusnya K yang dapat.

Tapi menuduh admin K berkonspirasi dengan AS sepertinya agak berlebihan. Saya kira itu hanyalah sebuah simbiosis mutualisme dalam ekosistem K. Lha kita juga kok bersimbiosis dengan K. Kita dapat ruang curhat, penguasa K dapat content dan tentu saja iklan. It's business as usual, nothing personal. 

Ada yang berlebihan bilang admin itu seperti tuhan. Ya beda bos, Tuhan maha pengampun, admin tidak. 

Buat yang benci sama AS juga kurang tepat. AS itu hanya korban. Para teroris yang meledakkan diri itupun korban. Kalau ada orang berani mati buat orang yang disayangi itu biasa. Tapi kalau orang berani mati demi keyakinan itu jarang lho. Dan cilakanya orang itu mati demi keyakinan yang salah. Itu tragedi terbesar dalam aksi teror itu sendiri.

Tetapi saya belum bisa menyimpulkan apa-apa sebelum AS diperiksa psikiater. Dugaan awal AS mengalami gejala Delusi yang merupakan gangguan mental. Entah gejala Skizofernia, entah Multiple Personallity, entah bipolar gak tau saya. Biasanya gangguan seperti itu selain faktor genetik juga dipicu rangsangan dari luar/lingkungan. Contoh gejalanya salah satunya halusinasi, meihat Dajjal dimana? Lihat pantat cowo bilangnya Dajjal kalau lihat pantat cewe nggak. Tanya kenapa hayo? Kalau pantat cowo lobangnya satu = lambang mata satu Dajjal, kalau pantat cewe, silahkan imajinasikan sendiri. Orang yang sudah terkena delusi ini membuktikan kebenaran teori fisika quantum tentang adanya dunia multiverse. Mereka hidup di dunia yang sama tapi sekaligus berada di dunia lain yang ada di dalam pikiran mereka sendiri.

Nah faktor dari luar pemicu delusi juga bisa macam-macam. Bisa karena masa kecil kurang bahagia, mendapatkan tekanan psikologis yang berlebihan, korban bully (nah makanya AS jangan di bully lagi, bukannya sembuh tapi malah tambah parah gejalanya).

Nah faktor lain pemicu delusi juga bisa ditanamkan lewat cara brainwash yang sistematis, terstruktur dan masif. Dan ini yang paling berbahaya dan celakanya korban kemudian menjadi agen. Member get member ala MLM. Inilah peperangan yang sesungguhnya yaitu dilevel pikiran. Bayangkan boneka antek zionis itu semacam meme (cara baca sesuai amal ibadah masing-masing) yang ditanamkan dalam otak kita seperti dalam film inception. Meme itu seperti virus dan akan berkembang biak dan menyebar. Itulah kenapa admin walaupun sudah menghapus artikel cikala itu tapi kerusakan sudah terlanjur terjadi. Apalagi hapusnya setelah berselang dua hari. Apa yang bisa terjadi dalam 2 hari? Kalau untuk berbuat baik 2 hari gak ada apa-apanya. Tapi kalau kemaksiatan dalam 2 hari sudah melahirkan segerombol anak cucu maksiat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun