Alat yang digunakan manusia dalam berkomunikasi sehari-hari adalah bahasa. Bahasa mengalami perubahan setiap tahunnya, seiring dengan bertambahnya pengetahuan baru. Setiap kata pasti memiliki makna yang berbeda tergantung dengan konteks situasi yang dipakai. Hal itu dapat menimbulkan persepsi yang berbeda bagi setiap orang. Sama halnya dengan musik yang memiliki pendengar dari berbagai macam kalangan usia dan dapat dipastikan memiliki persepsi yang berbeda ketika mengartikan sebuah makna dalam lirik lagu, baik berupa teks maupun verbal.
Musik merupakan media universal yang secara tidak langsung bisa menjadi tempat untuk menuangkan suasana hati pengarang melalui lirik, nada, dan cara lagu itu dibawakan. Musik juga merupakan salah satu bentuk hiburan yang ditampilkan oleh media massa yang digunakan untuk menyampaikan berbagai pesan yang diangkat dari masalah sosial dalam kehidupan seharihari melalui lirik yang digunakan (Sobur, 2003). Musik juga dapat menjadi media untuk mengungkapkan berbagai realitas kehidupan manusia pada umumnya, dan kehidupan sosial pada khususnya. Pesan atau makna dalam musik pada prinsipnya bervariasi tergantung pada realitas sosial dan ideologi masing-masing kelompok. Irama-irama yang indah membuat musik banyak digemari oleh banyak orang, baik dari kalangan orang tua, dewasa, remaja, hingga anak-anak. Keberadaan musik terus berkembang sampai saat ini, sehingga dapat dijadikan tempat untuk dengan sengaja menyampaikan pesan. Musik juga merupakan cara berkomunikasi yang baik jika para pendengar atau penikmat musik dapat memahami pesan atau maksud yang disampaikan pengarang melalui lirik lagu yang telah dibawakan. Pesan yang terkandung dalam sebuah lirik lagu biasanya berupa ajakan, provokasi, dan mengajarkan sesuatu kepada para pendengarnya.Â
Lirik lagu adalah salah satu bentuk karya sastra yang dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman seseorang. Salah satu lagu yang menarik untuk dianalisis adalah "Pelukku Untuk Pelikmu" karya Fiersa Besari. Dalam esai ini, akan dilakukan analisis terhadap lirik lagu tersebut menggunakan teori semiotik Pierce.
1. Tanda Ikonik
Tanda ikonik adalah tanda yang memiliki hubungan fisik atau visual dengan objek yang direpresentasikan. Dalam lirik lagu "Pelukku Untuk Pelikmu", terdapat tanda
ikonik, antara lain:
"Pelukku untuk pelikmu" (judul lagu): Tanda ini menggambarkan bahwa
pelukan penyanyi ditujukan untuk orang yang sulit dimengerti.
2. Tanda Indeksikal
Tanda indeksikal adalah tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan objek yang direpresentasikan. Dalam lirik lagu ini, terdapat tanda indeksikal, antara lain:
* "Saat kau merasa gundah lihat hatimu" (baris 3): Tanda ini menggambarkan
bahwa melihat hati yang sedih dapat menyebabkan perasaan sedih.
* "Percayalah segala sesuatu yang pelik bisa diringankan dengan peluk" (baris 4):
Tanda ini menggambarkan bahwa pelukan dapat mengurangi rasa kesulitan atau
kekhawatiran.
3. Tanda Simbolik
Tanda simbolik adalah tanda yang memiliki hubungan konvensional antara tanda
dan objek yang direpresentasikan. Dalam lirik lagu ini, terdapat tanda simbolik, antara
lain:
* "Pelukku untuk pelikmu" (judul lagu): Tanda ini menggambarkan bahwa
pelukan penyanyi ditujukan untuk orang yang sulit dimengerti.
Dalam lirik lagu ini, terdapat beberapa makna yang dapat diinterpretasikan, yaitu penyanyi menawarkan dukungan dan kehangatan melalui pelukan kepada orang yang sulit dimengerti. Melihat hati yang sedih dapat menyebabkan perasaan sedih, tetapi dengan adanya pelukan, rasa kesulitan atau kekhawatiran dapat diringankan. Pelukan dapat menjadi cara untuk menerima kekurangan dan kelebihan seseorang.
Dalam lirik lagu "Pelukku Untuk Pelikmu" karya Fiersa Besari, terdapat beberapa tanda ikonik, indeksikal, dan simbolik. Tanda-tanda ini membantu dalam memahami makna lirik lagu secara keseluruhan. Dengan menggunakan teori semiotik Pierce, kita dapat menggali lebih dalam tentang makna lirik lagu ini. Melalui analisis ini, dapat ditemukan makna-makna yang terkandung dalam lirik lagu tersebut, seperti penawaran dukungan dan kehangatan melalui pelukan, pentingnya menerima kekurangan dan kelebihan seseorang, serta adanya harapan untuk mengurangi rasa kesulitan atau kekhawatiran melalui pelukan. Lagu ini juga menggambarkan realitas standar kecantikan yang masih melekat dalam masyarakat, sementara sebenarnya kecantikan sejati bukanlah hanya dari fisik, tetapi juga dari kepribadian dan pemahaman yang mendalam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI