Mohon tunggu...
ayub chabib
ayub chabib Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa pengobatan tradisional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nepotisme

7 Juni 2022   14:02 Diperbarui: 7 Juni 2022   14:02 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemberlakuan Pancasila dan UUD 1945 oleh pendiri negara bertujuan untuk mewujudkan kehidupan yang memasukkan nilai-nilai moral, etika, dan budaya ke dalam kinerja kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Namun pada kenyataannya nilai-nilai tersebut tidak diimplementasikan dengan baik sesuai harapan yang ada. Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) menjadi isu utama sebagai bentuk pelanggaran terhadap Pancasila dan UUD 1945. Pada dasarnya, praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme sulit diselesaikan karena lahir karena manusia ada dan diinginkan.

Salah satu faktor penyebab maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme adalah buruknya semangat masyarakat. Ide buruk itu sendiri dapat diperbaiki dengan berbagai upaya. 

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) merupakan kelangsungan hidup negara untuk mencapai hak-hak dasar keadilan sosial, kemakmuran, kemandirian, bahkan kelompok masyarakat rentan (miskin, lanjut usia, terlantar), telah menjadi penyakit sosial yang sangat berbahaya. untuk orang-orang. Anak- anak). 

Menurunnya tingkat kesejahteraan, kerusakan lingkungan sumber daya alam, mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan, hilangnya sumber daya manusia yang handal, dan rusaknya moral masyarakat secara masif bahkan mengemis pada negara dan mencerminkan dampak KKN.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memberantas praktik korupsi, kolusi dan otokrasi adalah melalui pendidikan karakter. Tujuan dari proses pendidikan bukan hanya pengembangan intelektual peserta didik dengan memberikan pengetahuan sebanyak-banyaknya, terlebih lagi pendidikan adalah proses menjadikan peserta didik mengetahui, memahami dan menghayati secara praktis. 

Dengan demikian, tujuan tertinggi pendidikan adalah mengembangkan kepribadian umum peserta didikdengan mengubah perilaku dan sikap peserta didik dari negatif menjadi positif, dari destruktif menjadi konstruktif, dari akhlak yang buruk menjadi akhlak yang mulia, termasuk memelihara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun