Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ruang Publik Ramah Sosial di Taman Kota Malang

3 Oktober 2015   00:20 Diperbarui: 4 April 2017   17:33 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bagian ruang terbuka Taman Singha, saya menyaksikan ada sebuah komunitas sedang Camping di taman, mereka menyebutnya “Camping Tengah Kota”. Saat saya tanyakan ke salah satu peserta camping, siapa saja yang ikut dalam kegiatan ini Mas? Dia mengatakan: “Ya, macem-macem Mas, campuran”. Dia melanjutkan jawabannya: “ada tuh Bapak-Bapak sama anak-anaknya, ibu-ibu juga ada, tadi malam mereka juga berbaur di sini, tidur dalam tenda masing-masing…”.

[caption caption="Sebuah Komunitas Sedang Camping di Tengah Taman Singha Kota Malang/Foto Dok. Pribadi"]

[/caption]

Saat itu, tampak beragam kegiatan kreatif mereka lakukan. Positip bukan? Ternyata taman-taman kota mendapat sambutan hangat masyarakat dari semua kalangan. Kehadiran taman kota, mendorong lahirnya beragam kreativitas komunitas yang tumbuh subur di kota Malang. Hemat saya, hal ini merupakan bentuk lain dari keramahan sosial menuju terwujudnya kualitas hidup warga kota. Dinamika kehidupan komunitas itu menarik untuk diselami lebih lanjut.

Di sudut pojok barat daya Taman Singha Merjosari, terdapat wahana “Taman Lalu Lintas”. Namun sayang, saya tidak menyaksikan ada kegiatan pembelajaran tertib berlalu lintas di area itu. Sementara ada wahana yang sangat ditunggu-tunggu warga, yaitu wahana sepeda udara, yang jalurnya dibuat melayang di atas rel. Sayang, track di udara ini belum bisa dimanfaatkan, karena peralatan pendukungnya belum lengkap.

[caption caption="Pembangunan Track Sepeda udara di Taman Singha Kota Malang/Foto Dok. Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Track Sepeda Udara di Taman Singha Merjosari Kota Malang/Foto Dok. Pribadi"]

[/caption]

Di sudut lainnya, saya melihat arena permainan anak-anak. Tampak seorang anak hendak memanjat tangga permainan. Di sebelahnya terlihat ibu-ibu muda, mungkin dia sedang menemaninya. Sementara di salah satu sudut lainnya, tampak anak-anak sedang asyik bermain pasir. Di sisi kiri kanan wahana ini, tumbuh pepohonan menghijau dengan tinggi sekitar 1,5 – 2 meter. Jika pepohonan itu dapat hidup secara wajar, kiranya akan menjadi cikal bakal hutan kecil di tengah taman kota Singha.

[caption caption="Anak Anak Sedang Asyik Bermain Pasir di Taman Singha/Foto Dokumen Pribadi"]

[/caption]

Hampir setiap pagi saya lewat di depan Taman Singha untuk mengantarkan anak-anak pergi ke sekolah. Terlihat selalu saja ada orang-orang yang berjalan kaki atau berlari-lari kecil di Area jogging track taman. Tidak saja di pagi hari, setiap sore jogging track itu dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Gambaran di atas menunjukkan bahwa Taman Singha bermanfaat secara sosial dan kualitas hidup yang lebih baik.

Layanan Macito dan Halokes, Bus Publik Ramah Sosial.

Prestasi Malang sebagai “Kota Layak Anak, antara lain karena didukung adanya layanan Bus Malang-City-Tour (Macito) yang dapat diakses secara cuma-cuma. Bus itu diperuntukkan bagi siapa saja, terutama para tamu dan anak-anak dari luar daerah yang ingin melihat dari dekat suasana sekeliling kota Malang. Mereka yang hendak menikmati keindahan sekeliling kota Malang dengan taman-tamannya yang indah, dapat memesan secara gratis ke Pemkot untuk menggunakan bus “Macito”. Bus itu selalu standy by di “Taman Rekreasi Kota” (Tarekot) yang letaknya persis berada di belakang Balai Kota Malang, menyatu dengan kantor Pemkot yang sehari-hari digunakan sebagai tempat kerja untuk melayani publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun