Mohon tunggu...
Muhammad Rofii
Muhammad Rofii Mohon Tunggu... Dosen - Teacher and Writer

Beramal Literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bergegaslah Menuju Sajadahmu

17 Maret 2021   07:55 Diperbarui: 17 Maret 2021   08:20 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar olah pribadi by canva

Hiruk pikuk kehidupan manusia dipengaruhi oleh faktor alam yang berbeda-beda. Lalu lalang setiap harinya memenuhi sudut kehidupan sebagai aktivitas mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di sana sini setiap penjuru kota dipenuhi oleh kerumunan orang dengan berbagai hal yang dilakoninya. Mulai dari pedagang kaki lima, tukang parkir, tukang pentol, tukang becak, Gojek online, pedagang keliling, pegawai, para pejabat, hingga konglomerat.

Bahkan sampai ada yang melakukan pekerjaan yang dilarang oleh agama dan aturan negara sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat. Sampai-sampai melakukan urusan meregang nyawa sekalipun dilakukan, mereka beralasan karena demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dengan seperti ini maka tampaklah di kehidupan nyata terdapat hal baik dan tidak baik atau buruk. Hal baik (good) dan buruk (bad) adalah sebuah kodrat manusia yang telah digariskan oleh Tuhan. Sehingga kita tidak perlu menyalahkan siapapun dan dalam kondisi seperti apapun, namun yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah bersegeralah menuju tempat sajadah kita masing-masing.

Dilihat dari segi substansi, kata sajadah berasal dari kata Bahasa Arab yang terdiri dari akar kata 'sajada' yang memiliki arti sebagai 'masjed' atau 'masjid' dan 'sujud'. Sejarah sajadah pada awalnya dulu merupakan satu jenis karpet yang diproduksi di daerah Asia Tengah dan Asia Barat. Karpet doa ini digunakan oleh umat Islam untuk menutupi tanah ataupun lantai yang kosong saat mereka akan mendirikan ibadah sholat. Adapun ujung dari karpet doa ini selalu diarahkan ke Mekah, Saudi Arabia, yang merupakan pusat atau kiblat bagi seluruh umat Muslim di dunia.

Rekonstruksi dari rentetan kalimat-kalimat di atas, penulis mencoba untuk memaknai bahwa setelah melakukan segala urusan atau suatu pekerjaan apapun maka langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah bergegas segera menuju tempat persujudan sebagai bentuk kepasrahan diri kepada-Nya, yang melakukan pekerjaan baik semoga terus diistikamahkan dalam kebaikannya, sedangkan mereka yang melakukan pekerjaan tidak baik atau buruk semoga disadarkan kembali untuk melakukan pekerjaan baik. Karena pada dasarnya manusia diciptakan dalam bentuk dan keadaan yang baik.

Penulis menemukan sebuah ungkapan begini, "Sujud itu indah, kau berbisik ke bumi tapi didengar di langit". Merupakan sebuah keajaiban bagi setiap orang yang melakukan sujud namun kadang tak terasa bagi kita bahwa hal ini penuh dengan eksentrik yang sangat luar biasa. Ungkapan ini menunjukkan betapa indah dan istimewanya orang-orang yang tak pernah lupa akan sujudnya, mengakui kelemahan dirinya dan percaya atas kuasa-Nya.

Terdapat pula ungkapan berbahasa Jawa dari K.H. Abdullah Faqih, Pengasuh Pondok Pesantren Langitan, "Golek ndunyo karo amal akhirat iku olo banget. Golek ndunyo karo amal ndunyo iku wes lumrah. Golek akhirat kelawan amal ndunyo iku sing paling apik (mencari dunia dengan aktivitas akhirat itu buruk sekali. Mencari dunia dengan aktivitas dunia itu sudah biasa. Mencari akhirat dengan aktivitas dunia itu baru yang terbaik)".

Imam as-Syafi'i juga mengatakan, "Jadikan akhirat dihatimu, dunia di tanganmu dan kematian dipelupuk matamu".

Demikian pula ketika membahas hal-hal yang berkaitan dengan urusan duniawi maka patut pula dijadikan sebagai bahan renungan bagi kita semua tentang apa yang telah disampaikan oleh Habib Umar bin Hafidz yaitu janganlah kamu menanggung kebingungan dunia karena itu urusan Allah. Janganlah kamu menanggung kebingungan rezeki karena itu dari Allah. Janganlah kamu menanggung kebingungan masa depan karena itu kekuasaan Allah. Yang harus kamu tanggung adalah satu kebingungan yaitu bagaimana Allah ridha kepadamu.

Semoga tulisan ini bermanfaat
Surabaya, 17 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun