ANALISIS BEP UNTUK MENENTUKAN BESARAN PENJUALAN
Singgih Purwandana
( 31402000257 )
Alvianto Wismoyo Adi
(31402000185)
M Rizal Dwi Fatahilah
( 31402000233)
DOSEN
Drs. Osmad Mutaher, Msi. ( Dosen Akuntansi Manajemen, FE, UNUNISSULA
 PtCGCM merupakan suatu perusahaan industry menengah. dimana hasil dari produksi tersebut akan dijual kepada mamasyaraka Oleh karenaituPT.CGCM membutuhkan rencana penjualan produk agar dapat mencapail abayangmaksimal.
Pada tahun 2011 laba operasi tercapai 22,49 %, akan tetapi pada 2012 terjadi penurunanrasiolabaoperasimenjadi16,65%,danpadatahun2013rasiolabanaik secara drastismenjadisebesar30,42%.Dapatdisimpulkanbahwaterjadi ketidakseimbangan dalam perolehan laba operasi perusahaan. Setelah di teliti oleh pihak perusahaan, penurunan pada tahun 2012 disebabkan karena adanya penurunanjumlahpenjualandanhargasalahsatuproduk.padaakhirnyapada2013 perusahaan memutuskan untuk menaikkan seluruh biaya produksi sebagai akibat dari kenaikan harga bahan baku dan bahan pendukung lainnya serta adanya kenaikan tarif cukai pada rokok. Langkah ini diambil dengan tujuan menghindari penurunan laba pada 2012. Ternyata dengan langkah menaikkan biaya produksi perusahaan mendapat kenaikan laba yang signifikanmenjadi30,42%.
BreakEvenPointatautitikimpasmerupakansuatutitikyangmenunjukkan bahwa pendapatan total yang dihasilkan perusahaan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan, sehingga perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak mengalami kerugian. Break Even Point dapat diartikan suatu keadaan dimana dalam operasi, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghasilan = total biaya) (Munawir,2007:184).
Analisis Break Even Point merupakan suatu analisis yang digunakan oleh manajemen sebagai acuan pemberian keputusan terhadap perencanaan keuangan,
khususnya pada tingkat laba yang ingin dicapai serta berhubungan dengan tingkat penjualan.
Manfaat Analisis Break Even Point