Mohon tunggu...
M BAYU AZIZ PUTRA
M BAYU AZIZ PUTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello!

masih belajar :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan di Bulan Ramadhan Sebelum dan Sesudah Covid-19 Menyerang

23 April 2021   00:01 Diperbarui: 23 April 2021   01:02 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum wr wb, dan selamat bahagia sahabat kompasianer semuanya, oh iya selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya, nah sahabat kompasianer bagaimana keadaannya selama bulan puasa ini? Terutama bagi umat muslim? Tetap semangat beraktivitas dan jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan ya sahabat kompasianer.

Nah berhubung sekarang bulan ramadhan maka yang akan kita bahas pada artikel ini adalah perbedaan ramadhan sebelum dan sesudah ada nya pandemi covid-19.

Bulan ramadhan adalah salah satu di antara bulan yang ada di kalender hijriah, yang mana bulan ini sangat di nanti kan oleh berbagai muslim yang ada di belahan dunia, karena di bulan ini semua dosa kita akan di ampuni dan pahala yang kita dapat di bulan ini 10 kali lipat di banding dengan bulan lain nya, nah ibadah yang paling menonjol pada bulan ramadhan ini adalah ibadah puasa yang mana 'puasa' sendiri memiliki pengertian yaitu menahan lapar dan haus, serta menahan hawa dan nafsu.

Sebelum datang nya wabah covid-19 biasa nya kegiatan di bulan ramadhan sangat seru, biasa nya untuk menunggu waktu nya adzan magrib, para remaja melakukan kegiatan ngabuburit, nah pada bulan ini juga ada yang namanya pasar ramadhan, yang mana pasar ini hanya dapat di temukan pada bulan ramdhan , yang di jual pada pasar ramadhan pun berbaga macam makanan, mulai dari takjil dan ada minuman juga. 

Di mesjid di lingkungan saya biasanya sudah ada pembagian untuk mengantar takjil ke mesjid, jadi sebelum berbuka para masyarakat tersebut sudah mengantarkan nya kemesjid untuk di nikmati oleh orang orang, selanjutnya pada malam hari, setelah sholat isya di lanjutkan dengan sholat taraweh dan witir, yang mana setiap daerah untuk rokaat taraweh nya itu ada yang 8 rakaat + 3 witir dan ada juga yang 20 rakaat + 3 witir, hal menarik yang dapat kita temui pada saat taraweh adalah banyak nya wanita yang jarang keluar dapat dengan mudah kita temukan pada saat itu, sehabis taraweh biasanya di lanjutkan dengan membaca alquran, atau di kenal dengan istilah tadarus, biasanya di mesjid saya tadarus itu bisa sampai shubuh, ketika sudah memasuki waktu sahur, biasanya saya dan rombongan itu membangun kan masyarakat dengan mic yang ada di mesjid dan di lanjut kan berkeliling menggunakan motor sambil menyalakan klakson dan teriak "sahur".

Selain itu hal yang dirindukan lain nya adalah buka bersama keluarga besar, yang mana pada saat itu setelah selesai berbuka dan sholat , akan ada pembagian THR yaitu Tunjagan Hari Raya, nah untuk THR ini biasanya yang paling muda yang dapat paling banyak sedangkan Yang paling tua dapat seadanya.

Hal lain nya yang hanya dapat kita temui selama bulan puasa adalah takbiran yang mana biasa nya kegiatan ini di laksanakan sehari sebelum lebaran tepat pada malamnya , kegiatan di malam ini sangat meriah karena ada pawai mobil hias yang mana setiap desa mengirimkan  1 perwakilan mobil hias yang sudah di hiasi dengan berbagai bentuk, mulai dari berbentuk mesjid hingga ada yang berbentuk unik seperti kapal, yang mana biasanya di setiap mobil hias tersebut sudah ada yang membaca gema takbir, selain pawai mobil hias ada juga pawai obor , yang mana mereka yang sudah membawa obor berkumpul di titik yang di tetap kan dan selanjut nya berjalan ke arah mesjid, nah pada malam takbiran ini juga sangat meriah karena banyak masyarakat menyalakan petasan hingga larut malam.

Besok nya di lanjutkan dengan sholat idul fitri, hal unik yang ada sewaktu hari ini adalah setiap orang pasti menggunakan baju baru baik dari anak anak hingga dewasa, setelah selesai melaksanakan sholat idul fitri , selanjutnya kita bersilahturahmi ke rumah saudara yang mana banyak sekali jenis makanan, tetapi makanan yang selalu di temui di setiap rumah adalah ketupat, ketupat merupakan makanan yang harus ada dan merupakan ciri hari kemenangan.

Selain itu setelah beberapa hari silaturahmi ke rumah saudara, pasti banyak para keluarga yang pergi liburan untuk bersenang senang.

Namun setelah adanya pandemi covid-19 yang melanda, banyak kegiatan yang ada selama bulan ramadhan menjadi terbatas, mulai dari tidak adanya pasar ramadhan, tidak bisanya ngebuburit karena ada nya PSBB, tidak bisanya sholat taraweh di mesjid,tidak bisanya bersilahturahmi kerumah saudara, dan tidak adanya mudik, Namun hal tersebut berlaku untuk daerah yang memiliki kawasan covid berwarna merah dan hitam, sedang kan untuk selain warna tersebut boleh taraweh dan sholat di mesjid tetapi tetap dengan mematuhi protokol yang ada. tetapi di balik adanya hal tersebut semoga pademi covid-19 bisa cepat mereda, dan kegiatan selama bulan puasa kembali normal.

Disamping adanya pandemi tersebut warga tetap antusias untuk menyambut bulan suci ramadhan ini, karena pada bulan ini mereka bisa berkumpul walaupun dengan media virtual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun