Mohon tunggu...
Muhammad Agung Buono
Muhammad Agung Buono Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UNY yang berusaha menjadi muslim yang bertakwa pada Alloh, bangsa dan negara. Berprinsip "fastabiqul khoirot" berlomba- lomba dalam kebaikan dan takwa untuk semesta alam.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bagaimana Indoktrinasi Bekerja (Sebuah Pematik Diskusi)

7 Mei 2013   17:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:57 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apakah "Sesuatu"  yang Membuat Mereka Begitu Kuat?

Sesuatu agaknya suatu kata yang tidak jelas. Memang tidak jelas dan sengaja dibuat demikian hanya untuk membiarkan otak saudara befikir.

Sesuatu itu dapat berarti penghilangan batasan. Sadarlah kalian, termasuk penulis sendiri jika pemikiran kita dibatasi? Contoh sederhana seperti sebagian mahasiswa dengan pemahaman metode ilmiah cenderung tidak akan menerima dongeng atau legenda sebagai sesuatu yang patut untuk pengambilan keputusan.

Tapi apakah benar-benar demikian atau karena terbatasnya hasil riset ilmiah tentang korelasi antara  kesuksesan seseorang dengan tindakan meneladani legenda dan cerita rakyat inspiratif ?
Konsekuensi logisnya  hal itu tiada bisa atau belum dapat dibuktikan?

Tentu saja tidak asal mengambil dongeng dari Mahabarata, Cerita wayang atau legenda klasik Eropa saja kemudian hanya mensinkronkannya dengan kejadian sekarang. Ada yang lain dari itu.

Itulah apa yang disebut "tahap pembukaan". Mereka membuka dan menstimulus bagian otak kita untuk menerima logika dunia lain. Dunia yang sudut pandangnya lain dari segenap ilmu ilmiah di buku science sekarang yang dapat dikatakan berdasarkan pada filsafat materialisme. Atau secara sederhana "indoktrinisasi".

Itu hal yang sungguh memerlukan banyak tenaga yang setimpal juga dengan hasilnya. Secara sederhana indoktrinisasi itu memainkan bagian di otak kita yang berhubungan dengan apa yang sangat kita cintai.

Bayangan bunda, bapak tercinta, kekasih idaman, sahabat, dunia kampus, idealisme dicampur aduk dan direkayasa agar kesemuanya dapat dimanfaatkan sang pendoktrinisasi. Syarat mutlaknya adalah proses itu harus dilakukan di lingkungan yang terisolasi jauh dari manusia normal lain.

Bagaimana dengan metode tertentu mereka memainkan hormon-hormon di otak kita untuk irama tertentu? Jawaban perlu riset mendalam, jawaban yang jika dicari dapat menyelamatkan generasi muda Indonesia dari NII, komunisme, terorisme dan berbagai paham ideologi yang dilarang undang- undang.

Jika memang UU melarangnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun