Mohon tunggu...
Lailatul Qodriyah
Lailatul Qodriyah Mohon Tunggu... -

Selalu ingin menjadi manusia 'Pembelajar'

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bisikan Penjual Sayur

28 Agustus 2011   10:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:24 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini sengaja aku belanja ke pasar karena bakul keliling yang menjajakan dagangan di kompleks perumahan sudah mulai libur. Luar biasa ramainya pasar tradisional hari ini karena ini adalah hari-hari terakhir dibulan suci Ramadhan. Suasana pasar penuh sesak, dibeberapa tempat penjual ikan, daging, sayur dan kebutuhan pokok lainnya hampir tidak ada senggangnya, pembeli datang dan pergi bahkan harus rela antri untuk bisa dilayani. Aku mafhum dan ikut aja bikin antrian...hmmm

Dibeberapa daerah masih ada tradisi "Megengan" dalam bahasa Jawa yaitu saling mengirim makanan utuk berbuka puasa, termasuk di daerah saya, biasanya pelaksanaanya dimulai pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai satu hari menjelang Hari Raya. Oleh karena itulah pasar tradisional selalu ramai dipadati pembeli saat akhir Ramadhan. Sesekali para penjual itu menyampaikan kalau lebaran akan libur untuk beberapa hari. Nah kalau sudah ada pemberitahuan seperti ini otomatis pembeli juga akan memperbanyak persediaan makanan di rumah. Takut yang lainnya juga ikut libur nggak jualan. Maka tak heran kalau pasar benar-benar sangat ramai...

Seperti biasanya aku selalu merencanakan hal-hal yang akan aku beli agar tidak terlalu lama waktu belanja dan akupun sudah punya langganan untuk beberapa tempat. Ada langganan ikan, sayur, buah dan daging. Walaupun sudah langganan aku juga ikut ngantri agar layanan bisa cepat dan sempat juga aku liat ternyata ada tambahan tenaga untuk melayani pelanggan. Maklum menjelang Hari Raya...

Nah sekarang giliran aku belanja sayur, disini tidak hanya sayuran namun ada tahu, tempe dan bumbu-bumbu pelengkap. Jadi satu tempat sudah dapat semuanya, praktis dan efisien. Karena akan libur beberapa hari aku juga ikut mborong sayuran tuk persediaan. Setelah milih-milih dan aku bayar, barang tidak langsung aku bawa namun aku titipkan dulu nanti kalau semua sudah beres akan aku ambil satu persatu dari masing-masing pos sayuran dan buah yang biasanya agak banyak dan berat. Dan seperti biasanya penjual sayur dan buah dengan senang hati membantu membawakan barang belanjaan sampai ke parkir mobil.

Lucu dan menggelikan, itulah kesanku pada penjual sayur....

Sewaktu membantu mengantarkan barang belanjaanku penjual sayur itu tersenyum tanda bahagia sambil berbisik,"Bu...Alhamdulillah besok saya dapat berlebaran dengan naik mobil sendiri baru beli lumayan untuk keluarga walaupun nggak baru. Aku senang liat mobil Ibu, setiap bantu mengantar barang belanjaan Ibu,  aku selalu pegang mobil Ibu biar ketularan sambil berdo'a tentunya.  Hari pertama kami akan silaturahim ke Malang dan seterusnya........"

"Ya... selamat berlebaran bersama keluarga Mbak (penjual sayur) dan selamat menikmati mobil barunya," kataku dan tak lupa aku ucapkan terima kasih atas bantuannya.

Sederhana, polos dan lucu antara keinginan, harapan dan do'a ketika seseorang minta kepada Allah, dia berpikir dengan memegang mobil ada kekuatan energi yang ingin disampaikan kepada Rabbnya. Mungkin tidak masuk akal jika dipandang dengan kacamata logika namun penjual sayur itu percaya dan yakin suatu saat dengan memegang mobl ini aku juga bisa mempunyai mobil sendiri untuk keluargaku, Subhanallah... "keyakinan" itu sebagian dari iman yang mampu diikhtiarkan penjual sayur di pasar tradisioanal... Aku salut dengan usahamu sehingga Allah mengabulkan keinginanmu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun