Mohon tunggu...
Lycael MarquerittaTelussa
Lycael MarquerittaTelussa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Seorang Mahasiswi Hubungan Internasional di salah satu Universitas swasta Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran World Health Organization dalam Menangani Covid-19

18 Januari 2022   18:30 Diperbarui: 18 Januari 2022   18:35 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

WHO merupakan organisasi internasional yang mempunyai tujuan dan fokus untuk menangani dan mengembangkan teknologi maupun penemuan dalam penanganan kesehatan internasional.
Lalu bagaimana peran WHO dalam menangani dan menanggapi Virus Covid -- 19 yang menjadi permasalahan penting bagi mayoritas negara di dunia.
11 Maret 2020, merupakan tanggal dimana WHO atau World Health Organization melakukan pemberitahuan resmi terkait penyebaran Covid -- 19 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kecepatan beberapa negara dalam mencegah penyebaran yaitu dengan menutup akses keluar -- masuknya masyarakat dalam sebuah negara. Dengan begitu penyebaran kerap terjadi, ditambah beberapa masyarakat bersikap acuh tak acuh pada berita yang disebarkan pada saat covid -- 19 baru saja terjadi di Wuhan.
Sebagai saluran dari Perserikatan Bangsa -- Bangsa maka WHO (World Health Organization), dengan fungsi yaitu menjadi organisasi yang menunjang adanya tingkat kesehatan pada masyarakat. Maka dari itu masyarakat akan mencapai tingkat kesehatan tertinggi yang merupakan visi bagi WHO itu sendiri.
Maka dari itu, disaat awal munculnya Covid -- 19 WHO langsung mengambil berbagai tindakan dengan mulai mendeteksi asal muasal virus tersebut. Sampai dengan adanya identifikasi pada Virus Covid -- 19, seperti dampak terberat apa yang dapat diberikan dan apakah Virus Covid -- 19 dapat bermutasi dan seberapa besar dampaknya pada orang yang terkena Covid -- 19 seperti kecepatan dalam memasuki tubuh dan memberikan efek tertentu.

WHO mengatakan bahwa Virus Covid -- 19 dapat memberikan gejala seperti demam dan kelelahan serta batuk kering sebagai gejala awal yang bersifat umum pada penderita Covid -- 19 awal. Pada beberapa orang dengan masalah seperti penyakit bawaan ataupun penyakit berat sehingga lebih susah bagi orang -- orang tersebut untuk sembuh ataupun pulih dari Covid -- 19. WHO juga mencatat bahwa faktanya, para lansia dan orang dengan keadaan imun yang lemah lebih mudah untuk terserang Covid -- 19 dibanding dengan individu yang berumur 17 -- 20 tahun dengan persenan terkena lebih sedikit dan dengan persenan sembuh lebih banyak daripada lansia dan orang dengan penyakit tertentu.
Saat ini Covid -- 19 sendiri sudah banyak bermutasi yang menghasilkan adanya perbedaan pada gejala yang dirasakan pada beberapa orang, seperti pada kasus berat tertentu maka beberapa orang akan merasakan sesak nafas yang begitu parah sehingga memerlukan penanganan medis dan berada di bawah pengawasan dokter maupun suster untuk melihat perkembangan dari Virus Covid -- 19 itu sendiri.
Selain itu gejala Covid -- 19 yang bermutasi berikutnya merupakan gejala yang merupakan hilangnya penciuman dan hilangnya peran perasa pada lidah sehingga tidak dapat mencium wangi ataupun bau dan tidak dapat merasakan rasa apapun pada makanan ataupun minuma yang dikonsumsi oleh orang -- orang yang terkena gejala tersebut.

Covid -- 19 dapat menyebar dengan adanya interaksi yang memerlukan kontak fisik antara individu, adanya perbincangan yang dilakukan dengan tidak menggunakan masker sebagai pelindung mulut dan hidung agar terhindar dari cipratan ludah lawan bicara juga merupakan salah satu unsur dalam persebaran Covid -- 19. Selain itu tidak menjaga kebersihan tangan, seperti memegang barang -- barang umum yang cenderung disentuh oleh banyak orang dan tidak membersihkan barang dengan mensterilkan barang tersebut menggunakan disintekfan sehingga menyebabkan kemungkinan tinggalnya Virus Covid -- 19 dan terlebih lagi kemungkinan untuk adanya persebaran Virus Covid -- 19 dari suatu tempat ke tempat lainnya yang merupakan kawasan rumah sebagai tempat tinggal.
Maka dari itu, WHO menyarankan untuk mencuci tangan setiap dari luar ataupun setelah memegang benda umum dan diusahakan tidak memegang area wajah ketika diluar maupun masker. Disarankan untuk memegang bagian tali masker disaat ingin melepas masker atau membenarkan masker dan bukan pada bagian tengah, atas atau bawah masker. Dipastikan juga penggunaan masker sudah benar, dengan mengecek apakah bagian atas dan bawah masker sudah tertutup dengan rapat sehingga tidak ada celah bagi Virus Covid -- 19 dapat masuk pada area indra penciuman ataupun indra mulut.

Perlu diketahui bahwa tidak semua orang yang terkena Virus Covid -- 19 atau sudah memiliki yaitu sudah terinfeksi Virus Covid -- 19 dapat terdeksi oleh alat swab sehingga diperlukan bagi setap orang untuk memakai masker sebagai bentuk pengamanan diri juga pengamanan bagi orang lain. Virus Covid -- 19 rata -- rata memerlukan waktu untuk berkembang sebanyak 1 -- 2 minggu sehingga WHO menghimbau pada masyarakat bahwa perlu adanya isolasi pada diri sendiri jika sudah mengalami gejala -- gejala yang berunjuk pada Covid -- 19 namun belum ditemukan adanya Virus Covid -- 19 pada tubuh.
WHO mulai bergerak dan mendata penyebaran Covid -- 19 pada setiap negara secara sukarela oleh setiap negara yang mau berkerjasama dalam mencatat penyebaran Covid -- 19 tersebut, WHO merasakan pada pandemi yang terjadi keeratan dalam hubungan pada antar negara semakin terasa karena setiap negara mayoritas merasakan kegelisahan dan pemikiran atas Virus Covid -- 19 yang sedang menyerang.

WHO mengatakan bahwa berbagai lembaga dari beberapa negara membentuk kelompok peneliti dan meneliti serta mengembangkan Vaksin serta Obat yang dapat digunakan dalam langkah melawan Virus Covid -- 19. WHO berkolaborasi dengan Jepang, China, dan juga Amerika dengan membangun inisiatif penelitian yang bersifat swasta. Sehingga kepemilikan pada Vaksin Covid -- 19 tersebut bersifat sukarela dalam bentuk lisensi dan akan diberikan, sebagaimana kenyataan pada lapangan yang sudah dirasakan oleh Masyarakat Indonesia yaitu adanya pembagian Vaksin Covid -- 19 secara merata pada masyarakat Indonesia secara gratis dengan persyaratan yaitu merupakan Kewarganegaraan Indonesia. Sampai saat ini Indonesia sudah berkembang dan beralih pada Vaksin kedua, namun pada beberapa Tenaga Medis Vaksin diberikan sebanyak tiga kali untuk menghindari kemungkinan untuk sembuh yang rendah menjadi kemungkingan untuk sembuh yang tinggi pada Tenaga Medis.
Sebagai orang -- orang yang berurusan langsung dengan Pasien Covid -- 19 dan juga sebagai orang yang berkerja pada kawasan rawan Virus lainnya dan bukan hanya Virus Covid -- 19. Maka diperlukan pengetatan dalam pengenakan APD serta Masker bagi Tenaga Medis, Menyesakan memang terasa, namun hal tersebut diusahakan dan diterapkan merupakan adanya pencegahan oleh Pemerintahan kepada Tenaga Medis agar tidak lebih banyak lagi jatuh Korban. Sebagaimana kita tahu bahwa perlu dilakukan penanganan serius kini difokuskan pada orang -- orang yang sudah menjalani Vaksin kedua namun masih melalui keterlambatan dalam penyembuhan atas Virus Covid -- 19. Maka dari itu orang -- orang tersebut harus lebih berhati -- hati dan lebih diperhatikan, hal tersebut merupakan kata -- kata yang disampaikan oleh WHO kepada para pasien Covid -- 19 yang sudah melewati kedua vaksin namun masih belum merasakan perubahan dalam waktu penyembuhan pada diri, disampaikan oleh WHO sebagai peringatan bagi setiap Negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun