Mohon tunggu...
Lva Seventen Aw
Lva Seventen Aw Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya merupakan seseorang yang memiliki tekad untuk meraih kesuksesan saya di masa depan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Resiko Diabetes pada Anak Muda yang Terjebak Gula

11 September 2025   07:14 Diperbarui: 11 September 2025   07:14 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit yang tidak hanya menyerang lansia tetapi juga menyerang anak-anak yang jumlahnya semakin meningkat di Indonesia. Penyebab DM selain faktor genetik dapat terjadi karena pola makan yang tidak sehat, misalnya mengonsumsi makanan siap saji, makanan tinggi lemak, garam dan gula yang belum jelas nilai gizi dan nutrisinya. Meningkatnya prevalensi Diabetes Melitus Tipe 2 di kalangan populasi muda menjadi masalah kesehatan masyarakat yang mengkhawatirkan. Salah satu faktor utama yang berkontribusi adalah kurangnya kesadaran dan deteksi dini yang tertunda, terutama di kalangan remaja putri yang rentan terhadap perubahan gaya hidup yang tidak sehat. Aktivitas fisik merupakan faktor risiko dominan terhadap kejadian DM di Indonesia. Masyarakat yang memiliki kebiasaan melakukan aktivitas fisik ringan dan sedang mempunyai peluang untuk terkena DM berturut-turut 3,198 dan 1,933 kali dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki kebiasaan melakukan aktivitas fisik berat. Dalam mencegah semakin tingginya prevalensi DM di Indonesia, maka diperlukan peningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik khususnya pada masyarakat dengan aktivitas ringan serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang makanan yang dapat meningkatkan risiko DM.Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya DM dapat dikelompokan menjadi dua yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi yaitu ras dan etnik, umur, jenis kelamin, riwayat keluarga dengan diabetes, riwayat melahirkan dengan berat badan lebih dari 4000 gram dan riwayat lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2500 gram). Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi kaitannya dengan perilaku hidup yang kurang sehat seperti berat badan lebih, obesitas sentral/abdominal, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia, diet tidak sehat/tidak seimbang, riwayat Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) atau Gula Darah Puasa terganggu (GDP terganggu), dan merokok. Penyakit ini dapat dicegah dengan diet sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, menjaga berat badan normal dan menghindari penggunaan tembakau. Penelitian di Wanowasa menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia, obesitas, makanan, gaya hidup, aktivitas fisik pada wanita usia produktif dengan kejadian DM di daerah tersebut. Dalam tulisan ini akan dikaji tentang hubungan pola konsumsi dan aktivitas fisik dengan kejadian DM di Indonesia berdasarkan data Riskesdas tahun 2013.Penanganan diabetes mencakup perubahan gaya hidup, pengobatan dengan insulin atau obat oral, dan pemantauan kadar glukosa secara rutin. Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang diabetes sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan penyakit ini, terutama di kalangan generasi muda yang semakin terpapar faktor risiko. Dengan pendekatan yang tepat, diabetes dapat dikelola dengan efektif untuk meningkatkan kualitas hidup penderitanya.Diabetes Melitus (DM) semakin banyak menyerang anak-anak dan remaja di Indonesia akibat pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan rendahnya kesadaran deteksi dini. Faktor risikonya terbagi menjadi yang tidak dapat dimodifikasi (usia, riwayat keluarga, jenis kelamin) dan yang dapat dimodifikasi (obesitas, kurang olahraga, pola makan buruk, merokok). Pencegahan dilakukan dengan diet seimbang, olahraga teratur, menjaga berat badan, serta menghindari tembakau. Penanganan meliputi perubahan gaya hidup, pengobatan, pemantauan glukosa, dan edukasi masyarakat agar kualitas hidup penderita tetap terjaga.

KATA KUNCI: Diabetes, Faktor, Gula, Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Amila Amila, E. S. E. O. Z., 2024. Konsumsi lemak, gula, dan garam dengan faktor risiko diabetes melitus tipe 2 pada anak usia sekolah dasar. Jurnal Kesehatan Amanah Indonesia, 7(2), pp. 102-110.

Ni Nyoman Veridiana, M. A. N., 2019. Hubungan perilaku konsumsi dan aktivitas fisik dengan diabetes mellitus di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 47(2), pp. 97-106.

Yusri Dwi Lestari, A. K. F., 2025. Deteksi Dini Risiko Diabetes Melitus melalui Pemeriksaan Gula Darah pada Remaja Putri. Kesehatan: Jurnal Pengabdian Masyarakat , 3(2), pp. 203-211.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun