Pandemi Covid-19 merupakan wabah yang menyebabkan seluruh lapisan masyarakat harus merasakan dampak buruk yang terjadi. Karena adanya pandemi ini juga, kehidupan masyarakat secara terpaksa dituntut  untuk bisa berubah. Pengaruh ini sangat dirasakan oleh masyarakat yang harus berfikir untuk bisa bertahan hidup dan menyeimbangkan kehidupannya dengan masa transisi menuju kehidupan normal yang baru. Dampak yang sangat dirasakan terlihat jelas terutama dalam bidang pendidikan. Terhitung dari awal tahun 2020 lalu, kegiatan pembelajaran sekolah dialihkan menjadi kegiatan pembelajaran jarak jauh atau yang biasa disebut dengan kegiatan pembelajaran online atau daring.
Kegiatan pembelajaran online atau daring ini mengharuskan seluruh pelajar mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA hingga mahasiswa di Universitas harus melakukan kegiatan pembelajarannya dari rumah. Dampak untuk bidang pendidikan ini tentu saja tidak dirasakan oleh pelajar saja, melainkan orang tua yang harus menjadi pendamping anak dalam proses pembelajaran selama kegiatan sekolah yang dialihkan menjadi kegitan belajar di rumah. Untuk  pelajar pada  tingkat TK, SD, SMP dampak adanya pandemi pada bidang pendidikan ini sangat dirasakan oleh orang tua yang harus terus mendampingi dan ikut serta dalam kegiatan pembelajaran anak.
Orang tua merupakan guru pertama dan yang paling utama dalam proses bertumbuh dan perkembangan anak. Karena dari orang tua lah anak mendapatkan bimbingan dan kasih sayang yang pertama. Dengan begitu, hal tersebut sangat  berpengaruh terhadap keikutsertaan orang tua dalam mendidik anak. Terlebih dengan adanya pandemi ini, orang tua mau tidak mau harus terjun langsung untuk mengawasi serta membimbing anak agar pembelajaran selama di rumah bisa tetap optimal.
Peran orang tua dalam mengoptimalkan kegiatan belajar anak selama masa pandemi covid-19 dapat dilakukan ke dalam berbagai macam cara:
- Orang tua dapat berperan sebagai pendidik. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran penting dalam mendidik anak dalam menumbuhkan sifat dan karakter anak. Hal ini berarti juga dilakukan sebagai pembekalan yang diberikan orang tua kepada anaknya untuk mengenalkan pendidikan karakter, kreativitas, sosial serta pembekalan agama sebgai arahan hidup.
- Orang tua berperan sebagai guru. Dalam hal ini, orang tua diharuskan untuk bisa mendidik anak agar anak tersebut bisa diarahkan untuk melakukan hal-hal yang memang seharusnya dilakukan.
- Orang  tua berperan  sebagai supporter dan motivator.  Artinya,  orang tua diharapkan senantiasa memberi semangat dan dukungan kepada anak agar terciptanya motivasi belajar yang tinggi sehingga dalam melakukan kegiatan pembelajaran, seorang anak  dapat menjalankannya dengan baik meskipun terkendala pandemi seperti sekarang ini. peran orang tua dalam memberi semangat ini juga sangat berarti untuk anak sebagai doa dalam mencapai cita-cita yang diinginkan.
- Orang  tua berperan  sebagai fasilitator. Fasilitator di sini memiliki arti bahwa orang tua diharuskan untuk bisa terus menyisihkan waktu, tenaga, dan kemampuannya untuk memberikan fasilitas sebagai salah satu dukungan kepada anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Berat rasanya jiga orang tua harus bekerja ekstra dalam merawat serta menjaga perkembangan anak di masa seperti sekarang. Meskipun begitu, peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran anak sangat diperlukan. Tak perlu cemas, karena dengan keadaan yang memaksa seperti ini, hubungan orang tua dan anak justru dapat semakin dekat dan menumbuhkan kepercayaan serta kerjasama yang baik dalam keluarga.