Mohon tunggu...
luthfi mutaali
luthfi mutaali Mohon Tunggu... pembelajar/dosen/peneliti/konsultan

saya meminati bidang pembangunan wilayah, tata ruang, ekonomi regional dan perencanaan lingkungan hidup

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

BELAJAR DARI YOGYAKARTA DAN SOLO, Juara Daya Saing Daerah Versi BRIN Tahun 2024

14 Mei 2025   04:26 Diperbarui: 14 Mei 2025   04:26 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam era globalisasi yang semakin ketat, daya saing menjadi salah satu faktor penentu kemajuan suatu daerah. Berdasarkan data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kota Yogyakarta dan Kota Solo menempati posisi teratas dalam Indeks Daya Saing Daerah 2024 dengan skor yang sama, yaitu 4,39. Indeks ini menilai daya saing daerah berdasarkan lima pilar utama, yaitu (1) lingkungan dan infrastruktur, (2) kapasitas dan kualitas sumber daya manusia, (3) ekonomi dan dinamika pasar, (4) inovasi, dan (5) tata kelola atau regulasi. Prestasi ini tidak hanya menunjukkan keunggulan kedua kota, tetapi juga mengundang perhatian untuk ditelaah lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mendorong capaian tersebut serta implikasinya bagi kebijakan daerah lain di Indonesia.

Kota Yogyakarta dan Solo memiliki sejumlah keunggulan yang mendasari perolehan indeks daya saing tinggi. Pertama, keduanya merupakan pusat pendidikan dan pelatihan yang signifikan. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar dengan puluhan perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Keberadaan institusi pendidikan ini tidak hanya menghasilkan tenaga kerja terdidik tetapi juga menjadi pusat inovasi dan riset yang mendukung perkembangan berbagai sektor ekonomi. Penelitian oleh Asumta dan Vanessa (2020) menunjukkan bahwa keberadaan lembaga pendidikan tinggi berkontribusi langsung terhadap peningkatan daya saing daerah melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia.

Di sisi lain, Solo memiliki kekuatan di sektor industri kecil dan menengah (IKM). Menurut data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta (2022), lebih dari 70% tenaga kerja di Solo terserap dalam sektor ini, yang berfokus pada kerajinan lokal seperti batik dan keramik. Keberadaan industri ini bukan hanya mendukung perekonomian lokal, tetapi juga memberikan identitas budaya yang kuat bagi kota tersebut. Produk kerajinan tangan, terutama batik, menjadikan Solo sebagai salah satu pusat batik di tanah air, yang secara langsung meningkatkan daya tarik pariwisata dan mendatangkan pendapatan bagi masyarakat.

Sektor pariwisata menjadi salah satu pilar penting yang mendukung daya saing Yogyakarta dan Solo. Yogyakarta, dengan branding "Jogja Istimewa," dikenal tidak hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya dan sejarah. Candi Borobudur dan Prambanan, serta keragaman seni dan kuliner lokal, menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya. Menurut Badan Pariwisata Kota Yogyakarta (2023), kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB kota ini mencapai lebih dari 30%, menjadikannya sebagai salah satu motor penggerak perekonomian lokal. Kegiatan budaya, festival, dan acara seni yang kerap diadakan semakin memperkuat citra Jogja sebagai kota budaya dan pariwisata.

Sementara itu, Solo dikenal dengan branding "The Spirit of Java," yang mencerminkan kekayaan budaya dantradisi masyarakatnya. Acara tahunan seperti Solo Batik Carnival dan Festival Makanan Tradisional menarik perhatian wisatawan domestik dan internasional, serta mendukung promosi kerajinan lokal yang ada. Dengan pendekatan promosi budaya yang efektif, Solo berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta (2023) menunjukkan kunjungan wisatawan meningkat hingga 20% per tahun, yang tidak hanya membawa pendapatan tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal.

Kedua kota ini juga mendapatkan keuntungan dari dukungan kebijakan pemerintah daerah yang pro-bisnis. Pemerintah Kota Yogyakarta aktif dalam menciptakan iklim investasi yang ramah dan mendukung startup lokal. Sebagaimana dinyatakan dalam laporan Kompas (2023), inovasi menjadi kunci dalam menjawab tantangan pembangunan dan meningkatkan daya saing yang tercermin dalam pilar inovasi di indeks BRIN. Kebijakan tersebut mencakup kemudahan izin usaha serta program inkubasi bagi pengusaha muda yang ingin memulai bisnis baru.

Penting untuk menelaah hasil analisis terhadap kelima komponen penilaian dalam indeks daya saing ini. Pertama, dari aspek lingkungan dan infrastruktur, kedua kota memiliki pencapaian yang baik, meskipun Yogyakarta masih perlu memperbaiki sarana transportasi umum. Kedua, dalam kapasitas dan kualitas sumber daya manusia, Yogyakarta unggul berkat institusi pendidikan tinggi yang berkualitas, sedangkan Solo memiliki populasi pekerja terampil dari IKM. Ketiga, dari segi ekonomi dan dinamika pasar, pertumbuhan sektor UMKM di Solo menunjukkan daya saing yang kuat, tetapi Yogyakarta juga menunjukkan pasar yang beragam dan berkembang. Keempat, dalam hal inovasi, Yogyakarta berfungsi sebagai pionir dengan banyak inisiatif kreatif, sementara Solo masih harus meningkatkan adopsi teknologi digital. Terakhir, tata kelola di kedua kota mendapatkan penilaian positif karena keterlibatan pemerintah daerah dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi. Sinergi antara promosi pariwisata, kebijakan publik, pendidikan, dan industri menjadi kunci bagi keduanya untuk mencapai peringkat teratas dalam indeks daya saing.

Namun, keunggulan ini tetap diimbangi dengan tantangan yang harus dihadapi. Di Yogyakarta, meskipun memiliki sistem pendidikan yang kuat, tantangan muncul dari masalah infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan. Badan Pusat Statistik (2023) mencatat bahwa, meskipun ada banyak investasi di bidang pendidikan dan inovasi, infrastruktur transportasi yang tidak memadai menjadi hambatan bagi pertumbuhan potensi ekonomi. Masalah ini memerlukan perhatian lebih dari pemerintah daerah agar dapat menciptakan konektivitas yang lebih baik antar sektor.

Sementara itu, Solo juga memiliki tantangan tersendiri. Meskipun industri kerajinan tangan menjadi unggulan, masih banyak pelaku UMKM di Solo yang belum memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran dan pengembangan produk. Studi yang dilakukan oleh Surya dan Putra (2023) menyatakan bahwa ketergantungan pada sektor IKM membuat Solo rentan terhadap fluktuasi pasar. Oleh karena itu, pengenalan teknologi dan pelatihan bagi pelaku IKM menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas produk dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Dengan mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan ini, beberapa implikasi kebijakan perlu diprioritaskan untuk meningkatkan daya saing kedua kota tersebut sekaligus memberikan contoh bagi daerah lain di Indonesia. Pertama, investasi dalam infrastruktur harus menjadi fokus utama. Pengembangan transportasi publik yang efisien dan aman di Yogyakarta, serta peningkatan aksesibilitas wilayah industri di Solo, akan membantu mengurangi biaya logistik dan mempertajam konektivitas ekonomi. Kebijakan ini penting untuk menjawab tantangan mobilitas yang sering dialami masyarakat, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Kedua, pengembangan program pelatihan dan inkubasi bisnis bagi pelaku UMKM di Solo dan Yogyakarta harus diintensifkan. Pemberdayaan UMKM melalui teknologi dapat meningkatkan produktivitas hingga 30% dalam jangka waktu pendek, sebagaimana diungkapkan oleh Rahmadi (2023). Inisiatif ini tidak hanya akan memperkuat keterampilan teknis, tetapi juga memperkenalkan teknologi baru kepada para pengusaha lokal, sehingga menjadikan mereka lebih kompetitif di pasar global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun